Berita

Ilustrasi (Foto: mainichi.jp)

Bisnis

Terseret Saham BUMN, IHSG Rebah di 7.634,63

SELASA, 29 OKTOBER 2024 | 00:14 WIB | OLEH: ADE MULYANA

KESURAMAN sepertinya sangat kukuh mencengkeram bursa saham Indonesia dan Rupiah dalam mengawali pekan ini. Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat  konsisten terjebak di zona penurunan tajam di sesi perdagangan Senin sore, 28 Oktober 2024, setelah sempat menjejak zona hijau di awal sesi pagi. Sementara sentimen global yang melingkupinya masih cenderung positif, pelaku pasar di Jakarta terkesan sedang melepas sejumlah saham terkemuka.

Terlebih pada sejumlah saham BUMN yang masuk dalam jajaran IDXBUMN20, di mana koreksi tajam terjadi hingga menghempaskan IHSG secara signifikan. Pantauan menunjukkan, IDXBUMN20 yang menutup sesi hari ini, Senin 28 Oktober 2024 dengan ambruk 1,16 persen di 401,97. Untuk dicatat, kontribusi saham saham BUMN terkemuka yang sangat signifikan bagi pola gerak IHSG.

Keruntuhan IDXBUMN20 tersebut sekaligus cermin betapa meyakinkan penurunan IHSG yang terjadi kali ini, di mana menutup sesi dengan anjlok 0,78 persen di 7.634,63. Kinerja saham-saham unggulan yang masuk dalam jajaran teraktif ditransaksikan juga mencerminkan pola serupa, yaitu cukup solidnya gerak turun IHSG.


Diantara sejumlah besar saham unggulan yang terperosok merah adalah: BBRI, BMRI, BBCA, BBNI, ISAT, SMGR,  PTBA dan UNVR. Sedang saham unggulan yang mampu bertahan positif adalah: ASII, ADRO, dan TLKM. Kinerja suram bursa saham Indonesia terlihat terlalu kontras dengan situasi dan sentimen global yang sedang berlangsung. Serangkaian laporan sebelumnya menyebutkan, pelaku pasar global yang terselamatkan dari kekhawatiran akan meluasnya konflik di Timur Tengah.

Hal ini dilatari oleh aksi serangan balasan Israel terhadap Iran yang hanya menimbulkan kerusakan kecil dan tidak menarget situs ladang minyak ataupun senjata nuklir. Akibatnya, sikap optimis masih cenderung bertahan di sesi perdagangan Asia dalam membuka pekan ini.

Pantauan lebih jauh menunjukkan, Indeks Nikkei (Jepang) yang konsisten menapak zona penguatan tajam dengan menutup sesi di 38.605,53 setelah melompat curam 1,82 persen. Laporan terkait menyebutkan, pelaku pasar di Jepang yang kian tersokong oleh ketidakpastian politik dari kekalahan partai koalisi pemerintah dalam pemilihan umum. Situasi tersebutbuat nilai tukar mata uang Yen merosot curam untuk kemudian melambungkan Indeks Nikkei.

Kinerja positif juga berhasil dibukukan Indeks KOSPI (Korea Selatan) yang a menutup sesi dengan melompat 1,13 persen di 2.612,43. Sedangkan Indeks ASX200 (Australia) menutup sesi dengan naik moderat 0,12 persen di 8.221,5.

Namun rangkaian kinerja mengesankan Indeks di Asia gagal membantu IHSG untuk terhindar dari tekanan jual yang justru terkesan cukup agresif.

Rupiah Belum Bangkit

Potret suram IHSG terlihat seirama dengan kinerja nilai tukar Rupiah di pasar uang. Pantauan menunjukkan, Rupiah yang konsisten menjejak zona pelemahan di sepanjang sesi perdagangan hari ini. Hingga ulasan ini disunting, Rupiah tercatat diperdagangkan di kisaran Rp15.720 atau merosot 0,55 persen.

Rupiah bahkan menahbiskan diri sebagai mata uang Asia dengan pelemahan tertajam. Sementara serangkaian sentimen global yang melingkupi memperlihatkan ekspektasi pelaku pasar yang mungkin sulit terpenuhi. Kebijakan penurunan suku bunga lanjutan oleh The Fed yang sebelumnya diekspektasikan akan kembali seagresif pada September lalu sebesar 0,5 persen, terlalu sulit untuk terealisir akibat serangkaian rilis data perekonomian terkini yang kurang mendukung.

Sikap investor akhirnya cenderung melakukan aksi memburu Dolar AS hingga menjungkalkan seluruh mata uang utama dunia. Catatan RMOL menunjukkan, mata uang utama dunia yang sempat berupaya menguat di sesi pagi, namun dengan mudah kembali melanjutkan gerak melemah hingga sesi perdagangan sore ini. Pola buruk tersebut kemudian menyeret mata uang Asia dalam pelemahan. Dan sayangnya, Rupiah menjadi yang paling terpukul.


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya