Berita

Sekretaris Jenderal UCLG ASPAC, Bernadia Irawati Tjandradewi di acara The Second Session of The 2024 UCLG ASPAC Executive Bureau and The 2024 Council Meetiings, sekaligus perayaan HUT ke-20 UCLG ASPAC di Ruyi Grand Ballroom Hotel Jiajin, Zhengzhou. Henan, China pada Rabu, 23 Oktober 2024/Ist

Dunia

HUT ke-20, UCLG ASPAC Komitmen Ciptakan Kota Ramah Lingkungan, Digital, dan Berteknologi Tinggi

SENIN, 28 OKTOBER 2024 | 15:29 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC) berkomitmen menciptakan masa depan di mana kota-kota anggota dan mitra ramah lingkungan, digital, dan berteknologi tinggi.

Dalam rilis yang diterima redaksi pada Senin, 28 Oktober 2024, UCLG ASPAC merupakan perhimpunan kota dan pemerintah daerah (pemda)  level internasional di wilayah Asia Pasifik.

Organisasi ini  menjadi jadi simpul atau jejaring komunikasi lebih dari 10.000 pemda di wilayah Asia Pasifik.


Sekretaris Jenderal UCLG ASPAC, Bernadia Irawati Tjandradewi menyampaikan komitmen organisasi tersebut selama pidatonya di acara The Second Session of The 2024 UCLG ASPAC Executive Bureau and The 2024 Council Meetings, sekaligus perayaan HUT ke-20 UCLG ASPAC di Ruyi Grand Ballroom Hotel Jiajin, Zhengzhou, China pada Rabu, 23 Oktober 2024.

Bertajuk ‘Kolaborasi Regional Berbasis Inovasi: Membangun Masa Depan Perkotaan yang Ramah Lingkungan, Digital, dan Berteknologi Tinggi", acara tersebut berlangsung pada 21-25 Oktober 2024 ini dihadiri lebih dari 200 peserta, termasuk pemimpin kota, pakar, dan mitra UCLG ASPAC.

Turut Hadir dalam acara tersebut dua pembicara dari Indonesia yakni AM Putut Prabantoro Tenaga Ahli Profesional (Taprof) Bidang Ideologi Lemhannas RI dan Ichwan Peryana dari PT Finansial Integrasi Teknologi.

Pada kesempatan itu, Sekjen UCLG ASPA menyebut topik-topik seperti teknologi ramah lingkungan, digitalisasi, dan proyek perkotaan berteknologi tinggi telah menyoroti pentingnya mengintegrasikan inovasi ke dalam proses perencanaan kota.

Dia menegaskan bahwa ke depan, UCLG ASPAC akan terus menjadi platform untuk berbagi pengetahuan dan kolaborasi, mendorong kota-kota untuk memimpin inovasi berkelanjutan.  

“Saat kami melihat ke depan, kami menyadari bagaimana teknologi ini tidak hanya dapat mendorong pembangunan perkotaan yang cerdas dan berkelanjutan, namun juga menciptakan kota yang lebih inklusif di mana tidak ada seorang pun yang tertinggal,” kata Bernadia.

Dia mengajak semua pihak untuk bergabung dan berkomitmen dalam menciptakan masa depan di mana kota-kota kita ramah lingkungan, digital, dan berteknologi tinggi.

"Bersama-sama, kita dapat membangun masa depan yang lebih baik, lebih hijau, dan lebih tangguh bagi komunitas kita," tambahnya.

Lebih jauh, Bernadia mengungkapkan manfaat UCLG ASPAC bagi Indonesia, dalam hal ini pemerintah daerah dan kota.

“Kita bisa belajar, saling bertukar pikiran, pengalaman, dan juga menginspirasi satu sama lain. Misalnya, Surabaya yang dulu kota agak polusi, dan panas, akhirnya bisa bertransformasi dengan baik. Busway di Jakarta itu juga belajar dari kota di Negara lain," jelasnya.

Selain itu, kata Bernadia, UCLG ASPAC juga tengah memfasilitasi kerja sama antar daerah Jeju dan Bontang untuk isu solid grease. Saat ini Indonesia tertarik pada Negara-negara di Kepulauan Pasifik seperti Vanuatu.

“Kita juga pernah kerja sama dengan Kemenlu untuk Indonesia dan Pacific Dialogue tapi kita lebih ke pemerintah daerah. Kita memang tidak pernah pakai isu-isu nasional misalnya security tapi lebih berdasarkan pada wewenang pemerintah daerah," paparnya.

Terhubung ke lebih dari 10.000 kota dan pemda, UCLG ASPAC mewakili sekitar 3,76 miliar orang, lebih dari separuh populasi dunia, bersama dengan negara-negara yang ekonominya berkembang pesat seperti China, India, dan Indonesia.

Sebagai organisasi internasional UCLG ASPAC terhubung dengan 240 ribu pemda dan pemkot sedunia di 144 negara di dunia.

Kerja sama antar daerah sudah dimulai sejak seratus tahun yang lalu tepatnya pada 1913 sebelum Perang Dunia I terjadi. Mereka membentuk yang namanya IULA (International Union of Local Authorities) di Belanda.

Selanjutnya,  dibentuk juga sekitar 1980-an United Towns Organization (UTO), dan World Association of the Major Metropolises (METROPOLIS) atau organisasi kota dengan penduduk lebih dari 1 juta.

Tiga organisasi itu merger pada 1 Januari 2004, menjadi UCLG dan UCLG ASPAC juga berdiri dengan sekretariat di Jakarta.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya