Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Sejumlah Restoran Cepat Saji AS Ikutan Tarik Bawang Penyebab Wabah Diare Berdarah

JUMAT, 25 OKTOBER 2024 | 12:38 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Bawang segar yang diduga menjadi sumber peningkatan wabah infeksi E-coli atau diare berdarah telah disingkirkan oleh sejumlah restoran cepat saji di Amerika Serikat.

Perusahaan induk Burger King, Restaurant Brands International, dan Yum Brands, yang mengoperasikan Taco Bell, Pizza Hut, dan KFC telah menarik bawang segar yang mereka dapat dari pemasok yang berbasis di California.

Keputusan itu diambil hari Kamis, 24 Oktober 2024, tak lama setelah beredar kabar bahwa puluhan warga sakit dan satu tewas karena infeksi E-coli yang berkaitan dengan bawang di burger Quarter Pounder McDonald's.

Illegal Pete's, jaringan makanan cepat saji Meksiko yang berbasis di Colorado, juga mengumumkan bahwa mereka telah menarik sementara beberapa item menu yang mengandung bawang.

Taylor Farms, pemasok bawang yang berbasis di Salinas, California belum memberikan komentar.

McDonald's menarik Quarter Pounder dari sekitar satu dari lima gerai di AS setelah Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) awal minggu ini menghubungkan item tersebut dengan kasus keracunan makanan di 10 negara bagian.

"Setidaknya 49 orang jatuh sakit, sebagian besar di Colorado dan Nebraska, termasuk satu orang dewasa yang lebih tua yang meninggal," ungkap laporan CDC, seperti dimuat Associated Press.

Pihak berwenang telah mengidentifikasi bakteri di balik penyakit tersebut sebagai E coli O157:H7, yang menyebabkan lebih dari 2.000 rawat inap dan 61 kematian di AS setiap tahun.

Gejala keracunan E coli dapat terjadi dalam satu atau dua hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi dan biasanya meliputi demam, muntah, diare berdarah, dan tanda-tanda dehidrasi.

E coli sangat berbahaya bagi anak kecil dan mereka yang sudah lanjut usia, hamil, atau yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya