Berita

Gambar mata uang BRICS yang beredar di media sosial dan gambar Presiden Rusia, Vladimir Putin/Crypto Times

Dunia

Rumor Peluncuran Mata Uang BRICS oleh Putin Hoaks

JUMAT, 25 OKTOBER 2024 | 10:10 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pada pertemuan puncak BRICS baru-baru ini, Presiden Rusia Vladimir Putin menyerukan sistem pembayaran internasional alternatif guna mengurangi penggunaan dolar atau de-dolarisasi. 

Namun, berita palsu dengan cepat menyebar di media sosial, yang mengklaim bahwa Putin telah meluncurkan mata uang BRICS baru, yang sebenarnya tidak terjadi.

Mengutip laporan The Guardian pada Jumat, 25 Oktober 2024, fokus sebenarnya dari KTT BRICS adalah pada eksplorasi cara-cara untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS. 

Dalam pidatonya di KTT BRICS, Putin menekankan pentingnya menjauh dari dolar AS, yang ia gambarkan sebagai senjata politik. 

“Kami tidak menolak atau melawan dolar. Namun, jika kami tidak diberi kesempatan untuk menggunakannya, apa yang dapat kami lakukan? Kami terpaksa mencari alternatif,” kata Putin, seperti dimuat Financial Times.

Dia juga mengungkap bahwa hampir 95 persen perdagangan antara Rusia dan Tiongkok sudah dilakukan menggunakan rubel dan yuan, yang menggambarkan pergeseran perdagangan bilateral dari dolar.

Pernyataan Putin muncul saat Rusia berupaya menciptakan infrastruktur penyelesaian dan pembayaran yang akan melewati sistem SWIFT, sebuah inisiatif yang dimaksudkan untuk lebih mengurangi ketergantungan pada sistem keuangan Barat.

Sementara langkah untuk mende-dolarisasi ekonomi global telah menarik perhatian, hal itu juga menimbulkan kekhawatiran di antara beberapa anggota BRICS. 

Brasil dan India, misalnya, waspada terhadap kelompok tersebut yang menjadi terlalu pro-Tiongkok atau anti-Barat.

Meskipun ada pembicaraan tentang kemandirian finansial, komunike KTT BRICS tersebut mengungkapkan bahwa sedikit kemajuan konkret telah dibuat dalam membangun sistem pembayaran internasional alternatif.

BRICS juga penting karena memberi Putin platform internasional terbesarnya sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. 

Acara tersebut dihadiri oleh sembilan anggota BRICS, termasuk Perdana Menteri India Narendra Modi, Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang, dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa.

Brasil, bersama India, menyuarakan kekhawatiran tentang BRICS yang dibentuk kembali menjadi aliansi yang sepenuhnya anti-Barat. 

Akhirnya, sekelompok anggota baru yang beragam disetujui, termasuk negara-negara seperti Kuba, Bolivia, dan Turki, anggota NATO, yang menimbulkan pertanyaan tentang arah masa depan organisasi tersebut.

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

Jejak S1 dan S2 Bahlil Lahadalia Tidak Terdaftar di PDDikti

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:30

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

UI Buka Suara soal Gelar Doktor Kilat Bahlil Lahadalia

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:21

Hikmah Heboh Fufufafa

Minggu, 20 Oktober 2024 | 19:22

Begini Kata PKS Soal Tidak Ada Kader di Kabinet Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:45

UPDATE

BSD Kantongi Rp6,84 Triliun dari Prapenjualan Properti

Senin, 28 Oktober 2024 | 16:02

Pukulan Keras Ilia Topuria Tumbangkan Max Holloway di UFC 308

Senin, 28 Oktober 2024 | 15:53

Ipda Rudy Soik: Bapak Kapolda Orang Baik, Tapi Informasi Sampai ke Beliau Tidak Benar

Senin, 28 Oktober 2024 | 15:30

HUT ke-20, UCLG ASPAC Komitmen Ciptakan Kota Ramah Lingkungan, Digital, dan Berteknologi Tinggi

Senin, 28 Oktober 2024 | 15:29

Baleg DPR Gelar Rapat Pleno, Ini Agendanya

Senin, 28 Oktober 2024 | 15:22

Ekonom Sebut Pemerintah Tak Boleh Asal Bantu Selamatkan Sritex

Senin, 28 Oktober 2024 | 15:16

Direstui Jokowi Jadi Parpol, Projo Harus Buktikan Punya Banyak Pasukan

Senin, 28 Oktober 2024 | 14:59

Retret Kabinet Merah Putih di Akademi Militer Jadi Sorotan Media Asing

Senin, 28 Oktober 2024 | 14:55

Kapolda Sulteng Diingatkan DPR Sering-sering Main ke Tahanan

Senin, 28 Oktober 2024 | 14:48

Awal Pekan, Mayoritas Harga Bahan Pokok Naik

Senin, 28 Oktober 2024 | 14:45

Selengkapnya