Berita

Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Korea, DR. Teguh Santosa/Net

Dunia

Teguh Santosa Sayangkan Perkembangan yang Kian Memanas di Semenanjung Korea

JUMAT, 18 OKTOBER 2024 | 20:41 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Ketegangan di Semenanjung Korea terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir, memicu kekhawatiran akan ancaman stabilitas dan keamanan di kawasan tersebut. 

Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Korea, DR. Teguh Santosa, mengatakan prihatin dengan konflik berkepanjangan antara Korea Utara dan Korea Selatan. Terlebih baru-baru ini Seoul diduga menyusupkan drone pembawa selebaran propaganda ke ibu kota Pyongyang. 

Kemudian Korea Utara, sebagai upaya melindungi kedaulatannya, menutup seluruh jalur penyeberangan yang menghubungkan perbatasan mereka dengan Korea Selatan. 

"Saya menyayangkan perkembangan yang semakin memanas di Semenanjung Korea, terutama terkait konflik berkepanjangan antara Korea Utara dan Korea Selatan," ujar doktor hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran itu dalam pernyataan kepada redaksi pada Jumat, 18 Oktober 2024. 

Dia juga mendesak agar Korea Selatan dan Amerika Serikat menurunkan tekanan militer untuk mencegah peningkatan eskalasi dengan Korea Utara. 

"Saya mendesak Korea Selatan dan Amerika Serikat untuk mengurangi tekanan militer yang ditujukan kepada Korea Utara, karena tindakan semacam itu hanya akan meningkatkan risiko konfrontasi langsung," tegasnya. 

Korea Utara pada 11 Oktober menuduh Korea Selatan melakukan pelanggaran udara dengan menerbangkan pesawat nirawak (drone) yang membawa pesan propaganda di atas langit Pyongyang. Dikatakan bahwa drone itu mulai membawa selebaran propaganda ke Pyongyang pada 10 Oktober. 

Korea Utara mendesak masyarakat internasional untuk mengutuk aktivitas militer Korea Selatan yang terus mengancam stabilitas kawasan.

"Masyarakat internasional harus mencela dengan keras keberanian Republik Korea (Korea Selatan), yang terus-menerus meningkatkan bahaya konflik militer di kawasan tersebut sambil tanpa ragu melakukan provokasi yang sulit dipertahankan akibatnya," kata Kementerian dalam sebuah pernyataan yang dirilis Kantor Berita Resmi KCNA.

Seoul membantah menerbangkan drone tersebut. Tetapi mengadakan latihan artileri roket di dekat perbatasan Korea pada Kamis malam, 17 Oktober 2024.

Keesokan harinya, pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un menegaskan kembali bahwa Korea Selatan kini telah menjadi negara musuh dan menutup seluruh perbatasan guna mengantisipasi kemungkinan invasi dari Seoul.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

PDIP: Terima Kasih Warga Jakarta dan Pak Anies Baswedan

Jumat, 29 November 2024 | 10:39

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

UPDATE

Gegara Israel, World Central Kitchen Hentikan Operasi Kemanusiaan di Gaza

Minggu, 01 Desember 2024 | 10:08

Indonesia Harus Tiru Australia Larang Anak Akses Medsos

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:58

Gaungkan Semangat Perjuangan, KNRP Gelar Walk for Palestine

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:36

MK Kukuhkan Hak Pelaut Migran dalam UU PPMI

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:18

Jet Tempur Rusia Dikerahkan Gempur Pemberontak Suriah

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:12

Strategi Gerindra Berbuah Manis di Pilkada 2024

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:53

Kubu RK-Suswono Terlalu Remehkan Lawan

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:40

Pasukan Pemberontak Makin Maju, Tentara Suriah Pilih Mundur dari Aleppo

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:30

Dirugikan KPUD, Tim Rido Instruksikan Kader dan Relawan Lapor Bawaslu

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:06

Presiden Prabowo Diminta Bersihkan Oknum Jaksa Nakal

Minggu, 01 Desember 2024 | 07:42

Selengkapnya