Berita

Konferensi pers Hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) IV Tahun 2024 di Gedung Bank Indonesia pada Jumat 18 Oktober 2024/RMOL

Bisnis

Di Tengah Gejolak Geopolitik Global

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil

JUMAT, 18 OKTOBER 2024 | 19:07 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Sistem keuangan Indonesia pada triwulan ketiga tahun ini dipastikan tetap stabil dan terjaga dengan baik di tengah konflik geopolitik global.

Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers Hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) IV Tahun 2024, Jumat 18 Oktober 2024.

“Di tengah dinamika global, perekonomian Indonesia masih terjaga dengan baik,” kata Sri Mulyani.


Ekonomi Indonesia, kata Sri masih cukup resilien, dengan pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2024 diyakini akan tetap berada di atas 5 persen dan melanjutkan penguatan pada triwulan sebelumnya.

“Permintaan domestik di triwulan III diperkirakan tumbuh 5 persen, ini melanjutkan kinerja positif triwulan sebelumnya di mana ada dorongan konsumsi rumah tangga dan investasi yang cukup positif,” jelasnya.

Sri Mulyani merinci pertumbuhan konsumsi rumah tangga khususnya masyarakat menengah ke atas cukup terjaga, sementata itu investasi tercatat tumbuh seiring dengan akselerasi penyelesaian proyek PSN, termasuk di dalamnya pembangunan IKN.

Meski demikian bendahara negara itu mengatakan konflik geopolitik global dapat mendorong tekanan ke pasar keuangan global, sehingga berpengaruh ke pasar domestik khususnya pada periode Oktober atau triwulan keempat.

“Memasuki Oktober, risiko ketidakpastian pasar keuangan global kembali meningkat, sejalan dengan meluasnya konflik di Timur Tengah antara Israel dan Hizbullah di Lebanon, bahkan masuk direct konfrontasi dengan Iran. Eskalasi itu cukup tinggi, sehingga mempengaruhi dinamika keuangan global,” tuturnya.

Untuk itu, di tengah ketidakstabilan ekonomi global, Sri Mulyani mengatakan bahwa KSSK akan terus melakukan asesmen forward looking atas kinerja perekonomian dan sektor keuangan terkini untuk memitigasi dampak tersebut.

“KSSK sepakat meningkatkan koordinasi dan sinergi serta meningkatkan kewaspadaan di tengah berbagai resiko eksternal yang dinamis yang berpotensi berpengaruh terhadap sektor keuangan di dalam negeri,” ungkap dia.

Adapun KSSK sendiri terdiri dari Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa.

Komite tersebut berkomitmen akan terus memperkuat koordinasi serta meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko ketidakpastian ekonomi dan pasar keuangan global.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya