Berita

Bursa Efek Indonesia (BEI)/RMOL

Bisnis

Sambut Pemerintahan Baru, BEI Harap Makin Banyak BUMN Gelar IPO di Pasar Modal

JUMAT, 18 OKTOBER 2024 | 13:41 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap semakin banyak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang melantai di BEI dengan menggelar penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO).

Terutama di masa pemerintahan baru nanti, BEI berharap akan ada tambahan suplai dari perusahaan pelat merah dengan kapasitas IPO yang besar.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman, mengungkapkan, program IPO BUMN dapat terus berlanjut di bawah pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto. 


"Juga Menteri dan Wakil Menteri BUMN yang akan menjabat nantinya dapat mendukung keberlanjutan program-program ini, sehingga semakin banyak perusahaan BUMN yang bisa masuk ke pasar modal dan berkontribusi pada pengembangan ekonomi nasional," kata Imam Rachman, di Jakarta, dikutip Jumat 18 Oktober 2024. 

Saat ini terdapat sebanyak 14 BUMN yang telah melantai di BEI dengan sebagian masuk dalam kelompok indeks LQ45 atau saham-saham pilihan dengan likuiditas tinggi.

Kontribusi emiten berstatus plat merah ini, lanjut Iman, mampu mengontribusikan 60 persen dari rata-rata nilai transaksi harian (RNTH).

Hingga 11 Oktober 2024, BEI mencatat sebanyak 27 perusahaan masih dalam antrian pipeline IPO. Namun, dari total tersebut, belum ada satupun perusahaan pelat merah.

Sebelumnya pemerintah melalui Kementerian BUMN juga sebelumnya telah memastikan sejumlah Holding perusahaan pelat merah akan melantai di bursa.

Rencana IPO tersebut menyasar kepada Holding BUMN Pertambangan PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID), PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney, dan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, yang terbilang memiliki aset cukup besar.

Meski demikian, Arya mengatakan, pihaknya perlu mempersiapkan berbagai perhitungan nilai ekonomisnya, termasuk peluang momentum pasar berdasarkan lini bisnisnya, seperti yang sebelumnya terjadi kepada PT Pertamina Hulu Energi (PHE).

Sempat beredar kabar, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) digadang-gadang masuk ke BEI pada 2023. Namun rencana tersebut harus kandas, lantaran Kementerian BUMN menilai kondisi pasar kurang menarik.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya