Berita

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden terpilih Prabowo Subianto/Net

Politik

Hubungan Jokowi dan Prabowo Semakin Akrab Jelang Pelantikan

RABU, 16 OKTOBER 2024 | 22:39 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Upaya memecah belah hubungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto dinilai gagal total jelang pelantikan 20 Oktober 2024 mendatang. 

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, menyatakan bahwa keadaan malah berbalik. Hubungan Jokowi dan Prabowo justru semakin akrab. 

Hal ini terlihat dari pertemuan intens yang terjadi dua kali, baik di Jakarta maupun di Solo.

"Saya melihat pertemuan Pak Prabowo dengan Pak Jokowi dua kali, di Senayan dan di Solo, menandakan bahwa Pak Jokowi dan Pak Prabowo tetap kompak. Meskipun banyak yang ingin mengadu domba, banyak yang ingin mereka berpisah, bercerai, tetapi keduanya terus menjalin hubungan yang mesra, yang harmonis dalam ikatan kekeluargaan dan kekerabatan yang penting untuk kepentingan bangsa dan negara," ujar Ujang pada Rabu, 16 Oktober 2024.

Ia menambahkan bahwa hanya segelintir pihak yang tidak menyukai hubungan harmonis antara kedua tokoh tersebut. Mayoritas masyarakat merasa senang melihat pemimpinnya akur, rukun, dan bersatu. 

Masyarakat Indonesia lebih menginginkan agar transisi pemerintahan dari Presiden Jokowi ke Prabowo berjalan lancar.

"Saya melihat ini sangat menenangkan bagi rakyat. Ini disukai oleh publik, karena bagaimanapun seluruh rakyat Indonesia berkepentingan menjaga transisi pemerintahan dari Pak Jokowi-Ma’ruf Amin ke Prabowo-Gibran agar berjalan aman, damai, tertib, sejuk, dan tentunya mulus," jelasnya.

"Ini kepentingan rakyat, karena bagi rakyat, jangan sampai ada konflik, jangan sampai bertengkar, karena itu akan berdampak kepada masyarakat," tambah dia.

Lebih lanjut, Ujang menyampaikan bahwa pertemuan Presiden Jokowi dan Prabowo dua kali tersebut juga menunjukkan keseriusan Prabowo dalam melanjutkan pemerintahan sebelumnya. Keduanya kompak bersatu untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.

"Ini tentu positif untuk pemerintahan Prabowo - Gibran ke depan. Apa yang dilakukan Pak Jokowi dan Pak Prabowo untuk menjaga Indonesia tetap stabil dan baik-baik saja, serta memastikan transisi pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo berjalan aman, damai, tertib, dan mulus, merupakan sebuah keharusan," ungkap Ujang.

"Ini baik bagi rakyat, baik bagi publik, dan sangat menenangkan, disukai oleh masyarakat," tambahnya.

Ujang menduga pihak yang masih berusaha memecah belah Presiden Jokowi dan Prabowo adalah pihak yang merasa sakit hati atau pihak yang kalah dalam Pilpres 2024. 

Namun, menurut pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) tersebut, memisahkan hubungan antara Jokowi dan Prabowo bukanlah hal mudah. Pasalnya, kedua tokoh tersebut memiliki pemahaman yang sama dalam membangun bangsa ke depan.

"Motif adu domba Jokowi-Prabowo mungkin saja dilakukan oleh lawan politik keduanya, biasanya dari pihak yang kalah atau yang tidak mendapatkan posisi. Ini biasa terjadi dalam politik. Namun, dalam konteks ini, mereka gagal dan tidak sukses dalam mengadu domba Jokowi dengan Prabowo," jelasnya lagi.

"Jokowi dan Prabowo adalah politisi yang berpengalaman. Mereka tidak mudah dipecah belah, tidak mudah diadu domba. Saat ini, hubungan mereka satu frekuensi, satu arah, dan satu tujuan," tandas Ujang.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

Genjot Daya Saing, DPRD Kota Bogor Sahkan Perda Tentang Ini

Kamis, 17 Oktober 2024 | 00:08

Komnas Perempuan Desak PDIP Pecat Kader yang Terlibat KDRT

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:59

KPK Sita 15 Unit Tanah dan Bangunan Milik Bos PT Jembatan Nusantara Grup

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:45

Prabowo Sang Pemersatu Bangsa

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:26

Program Mitra Tani Bulog Serap Panen Petani di Banyuwangi

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:22

Prabowo Belum Bocorkan Penempatan Menteri-menteri

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:21

Kukuhkan Pataka Daksha Prasastya, Simbol Komitmen SSDM Polri Cetak SDM Unggul

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:08

Pimpinan KKB Jemmy Magai Ditangkap, Ratusan Amunisi Berhasil Disita

Rabu, 16 Oktober 2024 | 22:51

DPRD Kota Bogor Bentuk Pansus Bahas Dua Raperda Baru

Rabu, 16 Oktober 2024 | 22:47

Hubungan Jokowi dan Prabowo Semakin Akrab Jelang Pelantikan

Rabu, 16 Oktober 2024 | 22:39

Selengkapnya