Berita

Indonesia juara piala dunia football manager

Suara Mahasiswa

Pengaruh Ekonomi Industri E-Sports di Indonesia dan Pentingnya Diplomasi dalam Ekosistem Global

OLEH: JULIA REZEKI
RABU, 16 OKTOBER 2024 | 18:38 WIB

GAME online telah menjadi bagian integral dari industri e-sports yang terus berkembang. E-sports, sebagai kompetisi profesional dalam dunia game, pada dasarnya berakar dari game online yang dimainkan oleh jutaan orang di seluruh dunia.

Tanpa kehadiran game online, ekosistem esports tidak akan memiliki basis pemain yang kuat dan ragam permainan yang beragam untuk dikompetisikan. Game online menyediakan platform bagi para pemain untuk mengasah kemampuan mereka, berkompetisi dengan pemain lain secara global, dan bahkan membangun komunitas yang besar.

Seiring berkembangnya teknologi dan infrastruktur internet, game online telah melahirkan pemain-pemain berbakat yang kemudian terjun ke dunia e-sports profesional. Game online menjadi fondasi dari industri e-sports, memberikan ruang bagi pemain untuk bertransisi dari hiburan biasa menjadi atlet kompetitif yang berkompetisi di panggung global.

Sebagai contoh, pada November 2018 lalu, Dubai sempat melaksanakan kerja sama internasional di bidang e-sports. Dubai mengadakan turnamen game online global yakni PUBG Mobile yang melibatkan 13 negara. Sebagai tuan rumah, Dubai meraup banyak keuntungan, terutama dalam peningkatan devisa.

Turnamen game global seperti ini menarik ribuan pemain, tim, staf, dan penonton dari berbagai negara yang datang untuk menyaksikan langsung atau berpartisipasi. Pengeluaran untuk akomodasi, makanan, transportasi, dan pariwisata oleh para peserta dan penonton secara signifikan meningkatkan pendapatan negara tuan rumah. Sektor perhotelan dan pariwisata juga meraup manfaat besar dari kunjungan internasional.

Selain itu, keuntungan diraup dari iklan dan sponsorship. Iklan dari berbagai media, termasuk televisi, media sosial, dan live streaming, menghasilkan pendapatan besar. Brand besar sering kali berinvestasi untuk memasang iklan mereka selama turnamen berlangsung.

Hal ini juga berdampak pada peningkatan pendapatan dari hak siar dan lisensi media. Dari berbagai sumber dan penelitian, turnamen esports skala internasional juga memacu perkembangan industri esports lokal, menciptakan ekosistem yang lebih luas untuk pemain, tim, dan pengembang game di negara tuan rumah. Ini tidak hanya membantu industri hiburan, tetapi juga mendorong ekonomi digital secara lebih luas.

Industri Game Online di Indonesia

Di Indonesia sendiri, game online telah berdampak pada perekonomian dan dapat dilihat dari beberapa aspek. Industri game online di Indonesia menyumbang pendapatan yang signifikan melalui pajak, investasi asing, dan perkembangan ekosistem industri kreatif digital.

Kedua, industri ini menciptakan lapangan kerja di bidang teknologi, pengembangan game, e-sports, dan manajemen turnamen, yang turut memperkuat ekonomi digital Indonesia. Namun sayangnya, sebagian besar keuntungan dari pasar game online masih dikuasai oleh perusahaan asing.

Dominasi perusahaan asing terjadi karena beberapa faktor. Yang pertama, adanya ketergantungan pada teknologi asing. Pengembang lokal sering kali kekurangan akses terhadap teknologi canggih dan infrastruktur yang diperlukan untuk bersaing dengan perusahaan global yang sudah memiliki modal besar dan teknologi yang lebih maju.

Teknologi yang lebih mutakhir memungkinkan pengembang asing untuk menawarkan game dengan kualitas grafis dan pengalaman pengguna yang lebih baik, membuat produk mereka lebih diminati.

Kedua, keterbatasan sumber daya manusia. Indonesia masih menghadapi tantangan dalam hal sumber daya manusia, khususnya di bidang pengembangan game. Keterbatasan dalam keterampilan teknis, seperti desain game, pemrograman, dan manajemen proyek game, membatasi kemampuan pengembang lokal untuk memproduksi game yang kompetitif di pasar internasional.

Ketiga, kurangnya modal dan investasi yang menjadi hambatan bagi pengembang game lokal. Mereka sering kesulitan mendapatkan modal yang cukup untuk mengembangkan game skala besar.

Sementara perusahaan asing memiliki akses ke investor besar dan dana yang memungkinkan mereka mengembangkan game dengan kualitas tinggi serta memasarkan produk mereka secara global, pengembang lokal terkendala oleh keterbatasan modal untuk riset, pengembangan, dan promosi.

Pengembang lokal butuh lebih banyak dukungan kebijakan dan infrastruktur dari pemerintah. Pemerintah Indonesia perlu mencontoh negara-negara yang memiliki industri game kuat seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Tiongkok, yang sudah mapan di pasar global dengan produk-produk game yang dikenal luas seperti PUBG, Free Fire, dan Mobile Legends.

Mereka kuat karena pemerintahnya memberikan dukungan berupa insentif pajak, fasilitas pendidikan, dan bantuan pendanaan bagi pengembang game lokal. Sementara di Indonesia, dukungan seperti ini masih kurang optimal, sehingga pengembang lokal sulit berkembang dalam menghadapi kompetisi dengan perusahaan asing yang lebih kuat.

Pentingnya Kekuatan Diplomasi dalam Ranah E-sports

Mendukung kekuatan pengembang lokal game online di Indonesia sama dengan mendukung kemajuan industri e-sports di Indonesia. Upaya dukungan tersebut bisa dilakukan dengan cara memperkuat diplomasi dengan pihak internasional.

Kekuatan diplomasi dapat memainkan peran penting dalam menangani ketidakseimbangan ekonomi dalam industri game online di Indonesia melalui beberapa langkah:

Negosiasi Perjanjian Dagang
Diplomasi ekonomi dapat membantu Indonesia menegosiasikan perjanjian dagang yang lebih adil dengan negara-negara lain, terutama dalam hal transfer teknologi dan investasi asing. Dengan perjanjian yang menguntungkan, Indonesia bisa mendapatkan akses lebih besar untuk teknologi pengembangan game dan meningkatkan kapasitas pengembang lokal.

Diplomasi Ekonomi Digital
Melalui kerja sama internasional di forum seperti ASEAN atau WTO, Indonesia dapat memperkuat posisi tawarnya dalam industri digital. Misalnya, dengan memperjuangkan peraturan yang melindungi pengembang lokal dari dominasi perusahaan asing dan memperluas jangkauan pasar game Indonesia di luar negeri.

Kerja sama Bilateral dan Multilateral
Melalui diplomasi multilateral, Indonesia dapat mendorong aliansi dengan negara-negara yang memiliki industri game maju seperti Korea Selatan dan Jepang. Kerja sama ini bisa melibatkan transfer teknologi dan pelatihan sumber daya manusia agar pengembang lokal dapat bersaing secara global.

Peningkatan Standar dan Regulasi Internasional
Indonesia dapat bekerja sama dengan negara lain untuk mengatur standar internasional yang melindungi hak kekayaan intelektual dan mendorong persaingan yang adil di industri game. Hal ini akan membantu mengurangi ketergantungan pada perusahaan asing dan memberi ruang bagi pengembang lokal untuk berkembang.

Diplomasi Publik
Melalui kampanye diplomasi publik, Indonesia bisa mempromosikan game lokal ke pasar internasional, meningkatkan brand awareness dan mendukung ekspor produk kreatif digital, termasuk game online.

Penulis adalah Mahasiswa Magister di Paramadina Graduate School of Diplomacy.

Referensi:
1. Fajri, C. (2012). Tantangan industri kreatif-game online di Indonesia. Jurnal Komunikasi, 1(5), 443-454. Universitas Ahmad Dahlan.
2. Kristanti, Ayu: Kristanti, A. (2016). Pengaruh game online dan tingkat ekonomi terhadap perilaku dan hasil belajar siswa (Studi kasus: SMPN 6 Salatiga). Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana.
3. Luthfi, M. Adieb Umam: Luthfi, M. A. U. (2021, January 29). Kerjasama internasional di bidang esport dapat menambal perekonomian dunia. Kompasiana.
4. Anonim (CNN Indonesia): CNN Indonesia. (2023, September 14). Tantangan industri game di Indonesia: Dana hingga birokrasi.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya