Berita

Presiden terpilih Prabowo Subianto/RMOL

Politik

Pakar Hukum Apresiasi Prabowo yang Wanti-wanti Parpol Koalisi Soal APBN dan APBD

SELASA, 15 OKTOBER 2024 | 01:57 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pidato politik Presiden terpilih Prabowo Subianto di hadapan para ketua umum dan pengurus parpol pendukung pemerintahan untuk tidak main-main terhadap APBN dan APBD diapresiasi publik. 

Gurubesar Hukum UIN Syekh Nurjati Cirebon, Prof Sugianto mengatakan, warning yang disampaikan langsung oleh Prabowo tersebut merupakan ketegasan yang ingin disampaikan kepada publik dan para politisi yang akan diangkat menjadi menteri dalam zaken kabinet mendatang. 

Menurutnya, penegasan untuk tidak main-main dan menyalahgunakan APBN dan APBD membuat ketar-ketir para politisi, termasuk para calon menteri dalam kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran. 

“Pidato politik Prabowo merupakan stressing rekam jejak personal sebelum terlantik sebagai menteri dari kalangan politisi dan profesional,” kata Prof Sugianto, dikutip RMOLJabar, Senin (14/10). 

Prof Sugianto menambahkan, publik berharap susunan zaken kabinet bisa diisi 70 persen dari unsur parpol pengusung pemerintahan dan 30 persen unsur nonparpol, walaupun dalam menyusun kabinet merupakan hak prerogatif presiden.

“Para pembantu presiden atau menteri dalam kabinet nanti haruslah seorang negarawan yang selalu berpijak untuk membangun bangsa dan negara berkolaborasi bersama DPR dan DPD,” paparnya. 

Pakar Hukum Tata Negara dan Otonomi Daerah tersebut menilai apa yang diinginkan Prabowo selama prosesnya benar dan baik dalam membangun bangsa dan negara dengan mengutamakan kebersamaan di setiap level pemerintahan harus didukung semua komponen bangsa. 

“Tidak utak-atik APBN dan APBD merupakan kepentingan rakyat, artinya tidak ada lagi yang main proyek, titip proyek dan sebagainya yang dibebankan pada APBN maupun APBD,” tandasnya.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

UPDATE

Punya Komunikasi Baik, Polri Sabet Penghargaan Lembaga Negara Award 2024

Senin, 14 Oktober 2024 | 22:06

Meutya Hafid Jadi Tokoh Terakhir Dipanggil Prabowo Malam Ini

Senin, 14 Oktober 2024 | 22:03

Dipanggil Prabowo, Cak Imin Tegaskan Kader PKB Siap Ditugaskan di Manapun

Senin, 14 Oktober 2024 | 21:57

Dipanggil ke Rumah Prabowo, Pengamat: Erick Loyal

Senin, 14 Oktober 2024 | 21:51

Tangkap Pelaku Narkoba, Polisi Dikeroyok di Kampung Ambon Jakbar

Senin, 14 Oktober 2024 | 21:20

Program Hambalang Mengajar Peduli Pendidikan Berkualitas

Senin, 14 Oktober 2024 | 21:20

Pererat Sinergitas dengan Singapore, Bakamla RI Bertandang ke Police Coast Guard

Senin, 14 Oktober 2024 | 21:00

Prabowo Bisa Blunder Jika Tunjuk Trenggono Lagi sebagai MKP

Senin, 14 Oktober 2024 | 20:51

Ada Pakta Integritas, Tidak Semua Tokoh yang Dipanggil Prabowo jadi Menteri

Senin, 14 Oktober 2024 | 20:50

Prabowo Panggil Calon Menteri, Anies Sibuk Isi Diskusi

Senin, 14 Oktober 2024 | 20:20

Selengkapnya