Berita

Bapanas dan DVFA mengadakan diskusi bilateral pada 10 dan 11 Oktober di Jakarta/Foto: Bapanas

Bisnis

FLW Timbulkan Kerugian Rp213-551 Triliun, Denmark Komitmen Bantu Indonesia

SENIN, 14 OKTOBER 2024 | 09:03 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

  Upaya Indonesia untuk meminimalkan kerugian dan pemborosan makanan (FLW) atau pengurangan susut dan sisa pangan (SSP), mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Denmark. 

Direktur Kesadaran Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional (Bapanas), Nita Yulianis, mengatakan dukungan dan masukan Denmark sangat penting untuk merumuskan dan melaksanakan rencana tindakan komprehensif untuk mengurangi FLW. 

Menurut Nita, Pemerintah Denmark melalui Divisi Keamanan Pangan dan Pakan Administrasi Veteriner (DVFA)  berkomitmen untuk membantu Indonesia mengurangi pemborosan makanan dengan memperkuat kerja sama sektor strategis. 


"Kami sudah mendapat kunjungan delegasi DVFA dalam rangka Strategic Sector Cooperation on Food Loss and Waste di Jakarta," ujar Nita dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Senin 14 Oktober 2024.

Bapanas dan DVFA mengadakan diskusi bilateral pada 10 dan 11 Oktober di Jakarta. 

Susut dan sisa pangan telah menjadi masalah tersendiri di Indonesia. Berdasarkan kajian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), angka SSP selama tahun 2000-2019 berada pada rentang 23-48 juta ton per tahun atau setara dengan 115-184 kg per kapita setiap tahun.

Berdasarkan studi Bapanas, FLW Indonesia antara tahun 2000 dan 2019 mencapai 23-48 juta ton per tahun, atau setara dengan 115-184 kilogram per kapita setiap tahun.

Hasil kajian Bapanas menyebutkan dampak dari FLW menimbulkan kerugian sebesar Rp213 triliun hingga Rp551 triliun per tahun atau setara dengan 4-5 persen PDB Indonesia.

"Hal ini perlu komitmen serius dari semua sektor untuk mencapai target pengurangan SSP sebesar 75 persen pada Indonesia Emas 2045,” terang Nita.

Bapanas berkomitmen mendorong sinergi dan kolaborasi di antara semua pemangku kepentingan dalam menangani FLW, yang tidak hanya berpengaruh pada ketahanan pangan, tetapi juga berdampak pada lingkungan hidup dan perekonomian Indonesia.

Special Adviser DVFA Gudrun Sando mengatakan aksi konkret bersama antara Indonesia dengan Denmark, khususnya regulasi food redistribution merupakan hasil pertemuan kick-off pembahasan SSC on FLW Denmark yang diselenggarakan oleh Bappenas dengan DVFA pada 27 Agustus 2024.

β€œIni tonggak sejarah yang sangat penting ini bagi Indonesia dan Denmark. Tidak hanya sebagai bukti kemitraan bilateral jangka panjang antara kedua negara, tetapi juga untuk mewujudkan komitmen Denmark untuk turut serta mendukung mengatasi permasalahan SSP di Indonesia,’’ ujar Gudrun.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya