Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Unilever Hengkang dari Rusia, Jual 4 Pabrik ke Pengusaha Lokal

SABTU, 12 OKTOBER 2024 | 13:29 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Perusahaan multinasional Unilever memutuskan hengkang dari Rusia dengan menjual unit usaha ya kepada pengusaha lokal Arnest Group yang dikenal sebagai produsen parfum, kosmetik, dan produk rumah tangga.

Produsen sabun Dove dan Vaseline ini dalam pengumumannya mengatakan bahwa penjualan tersebut mencakup semua bisnis dan empat pabriknya di Rusia serta bisnisnya di Belarusia.

Meskipun rincian nilai transaksi tidak diungkapkan secara resmi, laporan dari The Financial Times menyebutkan bahwa penjualan tersebut diperkirakan bernilai 520 juta euro atau sekitar Rp8,87 triliun

Unilever, yang berbasis di Inggris, menjadi salah satu dari banyak perusahaan multinasional yang meninggalkan Rusia setelah invasi negara tersebut ke Ukraina. 

Selain hengkang dari Rusia, CEO Unilever Hein Schumacher juga tengah memimpin perubahan besar dalam perusahaan, termasuk rencana pemisahan bisnis es krim, pengurangan jumlah karyawan hingga 7.500 orang, dan fokus pada 30 merek utama untuk memperbaiki kinerja yang dinilai kurang memuaskan selama beberapa tahun terakhir.

Keberadaan Unilever di Rusia sejak invasi Moskow pada Februari 2022 sempat menuai kritik dari aktivis dan pemerintah Ukraina, meskipun pada Maret 2022 perusahaan ini menjadi produsen makanan Eropa pertama yang menghentikan impor dan ekspor dari Rusia. 

Schumacher mengungkapkan bahwa proses persiapan penjualan unit bisnis di Rusia memakan waktu lama karena harus memisahkan platform IT, rantai pasokan, serta memigrasikan merek-merek ke huruf Cyrillic.

Kelompok aktivis B4 Ukraine, yang mendorong perusahaan Barat untuk memutuskan hubungan bisnis dengan Rusia, menyambut baik langkah Unilever dan mengimbau perusahaan global lainnya untuk melakukan hal serupa. 

Di sisi lain, pemerintah Rusia dilaporkan meminta diskon hingga 50 persen untuk setiap transaksi dengan perusahaan dari negara-negara yang dianggap "tidak bersahabat," yaitu negara-negara yang menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.

Arnest Group belum memberikan komentar terkait transaksi ini. Menurut analisis dari Reuters yang dikutip Sabtu, 12 Oktober 2024, eksodus perusahaan asing dari Rusia telah menyebabkan kerugian sebesar 107 miliar Dolar AS atau sekitar Rp1.669,78 triliun.

Sebelumnya, perusahaan produk makanan dan minuman Danone juga mendapatkan persetujuan regulator untuk menjual asetnya di Rusia pada awal 2024, dengan total kerugian ditaksir mencapai 1,3 miliar Dolar AS atau sekitar Rp20,28 triliun.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya