Berita

Salim Saga Aljufri (batik tengah)/RMOL

Politik

PKS: Kalau Tak Berkoalisi, Mana Sanggup Kami Majukan Bangsa

JUMAT, 11 OKTOBER 2024 | 22:02 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara terbuka menyatakan dukungan dan bergabung dengan koalisi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk periode 2024-2029.

Dukungan itu ditegaskan Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al-Jufri saat menyambangi kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat 11 Oktober 2024.

Mulanya, Salim Segaf mengaku bahwa pertemuan para pimpinan PKS dengan Prabowo dalam membahas upaya mewujudkan stabilitas politik nasional.

"Mewujudkan stabilitas politik nasional yang kokoh dan kuat untuk bersama-sama kita menghadapi semua tantangan, di dalam maupun di luar negeri," kata Salim Segaf.

Kemudian, dalam pertemuan itu dibahas upaya mewujudkan cita-cita pendiri bangsa. Menurutnya, upaya membangun bangsa tidak bisa dilakukan satu kelompok saja. 

"Seluruh komponen bangsa harus bersama-sama. Dengan niat yang ikhlas," ujarnya. 

Dikatakan Salim Segaf, saat ini situasi global penuh ketidakpastian dengan munculnya masalah ekonomi hingga keamanan. Indonesia, sebagai bangsa besar dan punya kekayaan alam luar biasa harus menjadi pemimpin di kawasan. Termasuk berperan di tingkat dunia untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina.

Salim Segaf menilai Prabowo sebagai sosok yang bisa menjadikan Indonesia sebagai negara yang disegani di kawasan.

Atas berbagai pertimbangan itulah yang membuat PKS pada akhirnya memutuskan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Itulah yang kami inginkan karena semua ini alasan yang kuat. Kami bergabung di pemerintahan Bapak Prabowo Subianto," tegas Salim Segaf.

Menutup pernyataanya, Salim Segaf pun melontarkan pantun yang memberi sinyal PKS tak akan sanggup memajukan bangsa tanpa bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Kalau tak ada kapal pinisi. Manalah sanggup kita arungi dunia. Kalau, lah, kami tidak berkoalisi. Manalah sanggup majukan bangsa," kata Salim Segaf.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Makan Bergizi Gratis Ibarat Es Teh

Jumat, 14 Februari 2025 | 07:44

UPDATE

Perusahaan Tambang Wajib Beri Ruang kepada Kampus untuk Riset

Selasa, 18 Februari 2025 | 01:40

LIB Apresiasi Respons Cepat Panpel dan Keamanan Menangani Kericuhan Usai Laga Persija Vs Persib

Selasa, 18 Februari 2025 | 01:21

Kewenangan Absolut Jaksa Lewat Revisi UU Kejaksaan Ancam Demokrasi

Selasa, 18 Februari 2025 | 00:59

Disepakati DPR dan Pemerintah, Perguruan Tinggi Dapat Konsesi Tambang Lewat BUMN

Selasa, 18 Februari 2025 | 00:40

Diperiksa soal Kasus Razman, Hotman Sebut Penyidik Fokus ke Kata-kata Kasar di Ruang Sidang

Selasa, 18 Februari 2025 | 00:20

Bareskrim Periksa PT TRPN Terkait Pembongkaran Pagar Laut Bekasi

Senin, 17 Februari 2025 | 23:59

Penjualan Atap Asbes Harus Cantumkan Label Peringatan, Konsumen Terlindungi

Senin, 17 Februari 2025 | 23:47

Prabowo Atasi Jepang, IHSG Tembus 6.800

Senin, 17 Februari 2025 | 23:25

Aksi Indonesia Gelap Berakhir Tanpa Kisruh

Senin, 17 Februari 2025 | 23:25

Meniti Buih Reunifikasi Korea

Senin, 17 Februari 2025 | 23:13

Selengkapnya