Berita

Markas penjaga perdamaian PBB/REUTERS

Dunia

MUI Kecam Serangan Militer Israel di Markas PBB di Lebanon

JUMAT, 11 OKTOBER 2024 | 18:19 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengecam serangan yang dilancarkan militer Israel (IDF) di markas pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) pada Kamis, 10 Oktober 2024 waktu setempat.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menyebut serangan tersebut sebagai tindakan tidak bermoral yang hanya akan memperburuk konflik di Timur Tengah.

"Serangan yang dilakukan oleh IDF terhadap markas pasukan perdamaian PBB di Lebanon ini adalah kebejatan moral dan rusaknya akal dan mental IDF dan pemerintah Israel secara umum," tegas Sudarnoto dalam pernyataan kepada RMOL, Jumat, 11 Oktober 2024.


Ia menambahkan bahwa insiden ini menunjukkan bahwa Israel tidak menghormati hukum internasional dan tidak memiliki niat untuk menciptakan perdamaian.

"Cara-cara ini sama sekali tidak akan bisa menghentikan pembantaian yang dilakukan oleh IDF. Harus menunggu separah apalagi untuk menghentikan IDF?" katanya.

Untuk itu, Sudarnoto menyerukan perlunya konsolidasi global untuk mengakhiri tindakan kekerasan Israel. 

"Langkah pertama melalui cara diplomatik dengan meyakinkan dan mendesak Amerika untuk tidak lagi menjadi backbone secara ekonomi, politik, diplomatik, dan militer negara teroris Israel," tegasnya.

Selanjutnya, ia menyerukan desakan kepada IDF, agar mereka mundur dan melindungi warga sipil dari kekejaman yang terjadi.

" Hemat saya, kita semua, negara negara di dunia dan masyarakat seluruh dunia tidak mungkin lagi membiarkan Israel," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya