Berita

Ilustrasi/Net

Politik

KIPP Endus Politik Uang di Pilkada Bakal Menyasar Penyelenggara Pemilu

RABU, 09 OKTOBER 2024 | 20:21 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Politik uang dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 diprediksi Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) bakal menyasar penyelenggara pemilu. 

Divisi Monitoring KIPP, Brahma Aryana mengatakan, hingga minggu kedua pelaksanaan kampanye Pilkada Serentak 2024, tidak ditemukan pelanggaran yang masif. 

"Minimnya pelanggaran pada minggu kedua kampanye Pilkada 2024 di berbagai daerah bukan suatu hal yang harus diremehkan dan dibanggakan," ujar Brahma kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL pada Rabu, 9 Oktober 2024.

Dia menjelaskan, rendahnya jumlah pelanggaran yang ditemukan di lapangan selama dua minggu masa kampanye, mengindikasikan beberapa dugaan. 

Pertama, sosok yang kerap disapa Bram itu memaparkan, pelanggaran di masa kampanye minim karena politik uang tidak dilakukan pada tahapan ini. Sebab, anggaran kampanye para pasangan calon kepala daerah terbatas, mengingat sumber dananya kebanyakan hanya berasal dari calon.

Kedua, sarjana hukum Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) itu memperkirakan ada perubahan pola politik uang pada Pilkada serentak 2024 dibanding Pemilu serentak 2024 lalu. 

"Berubahnya pola pemenangan paslon, yang memfokuskan pada tahapan pemungutan dan penghitungan suara serta pada tahap rekapitulasi," tuturnya. 

Karena itu, Bram memperkirakan tahapan penghitungan dan rekapitulasi suara menjadi momentum pasangan calon kepala daerah dan tim kampanyenya untuk bergerilya, dengan cara melakukan politik uang kepada penyelenggara pemilu dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU). 

"Di samping dinilai sangat efektif untuk memenangkan kontestasi, juga lebih irit biaya politiknya (jika melakukan politik uang kepada penyelenggara pemilu)," pungkas Bram. 

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya