Berita

Petugas polisi antihuru-hara berdiri di jalan saat bom molotov meledak di luar gedung pemerintah, yang dilemparkan oleh pengunjuk rasa oposisi di Tirana, pada Senin, 7 Oktober 2024/AFP

Dunia

Protes Anti Pemerintah Albania Rusuh, Pendemo Lempar Bom Molotov

SELASA, 08 OKTOBER 2024 | 13:08 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Bentrokan antar pengunjuk rasa dan petugas keamanan Albania meletus pada Senin malam waktu setempat, 7 Oktober 2024.

Ribuan warga berkumpul di ibu kota Tirana dalam acara aksi demonstrasi yang diselenggarakan oleh oposisi sayap kanan negara itu.

Aksi protes yang ditujukan untuk menuntut pengunduran diri Perdana Menteri sayap kiri Edi Rama tersebut berujung rusuh dengan banyaknya demonstran yang mencoba menerobos barikade polisi dan beberapa dari mereka melemparkan bom molotov.

Mereka menargetkan markas besar kementerian dalam negeri dan balai kota. Sebuah stasiun bus dan beberapa kontainer sampah dibakar.

"Massa bergerak menuju markas besar Partai Sosialis Rama di mana lebih banyak bom molotov dilemparkan, membakar pintu masuk dan spanduk dengan gambar perdana menteri," ungkap laporan penyiar AFP.

Polisi, yang dikerahkan dalam jumlah besar, menggunakan gas air mata dalam upaya untuk membubarkan massa yang bergerak menuju parlemen.

"Sejauh ini 10 petugas polisi telah terluka dalam serangan dengan bom molotov, kembang api, dan benda padat," kata pernyataan polisi.

Polisi mendesak para demonstran untuk berhenti menyerang, dengan memperingatkan bahwa tindakan mereka bisa dihukum berat.

Pejabat dari partai oposisi utama Partai Demokrat, Flamur Noka mengatakan bahwa protes tersebut merupakan perjuangan mereka menumbangkan pemimpin yang diktator.

"Ini langkah awal dari perlawanan sipil. Kami akan melanjutkan perjuangan pembangkangan sipil hingga Rama mengundurkan diri dan pemerintahan sementara terbentuk," katanya.

Protes itu diadakan seminggu setelah anggota parlemen oposisi melemparkan kursi mereka keluar dari parlemen dan membakarnya sebagai protes atas hukuman penjara yang dijatuhkan kepada salah satu rekan mereka.

Ervin Salianji, seorang pejabat Partai Demokrat, pada bulan September dinyatakan bersalah karena memberi kesaksian palsu dalam kasus perdagangan narkoba yang menargetkan saudara laki-laki seorang anggota parlemen dari Partai Sosialis yang berkuasa.

Pihak oposisi menggambarkan penangkapan dan hukuman terhadap Salianji sebagai tindakan balas dendam dan teror politik yang membabi buta terhadap Partai Demokrat, menuduh Rama berada di baliknya.

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

UPDATE

Israel Lancarkan Serangan Darat ke Lebanon Barat Daya

Selasa, 08 Oktober 2024 | 16:05

Prabowo Disarankan Perbesar Anggaran Pertahanan

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:59

Lampaui Target, Peserta Pameran TEI ke-39 Tembus 1.460 Exhibitor

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:57

Khofifah Kuatkan Kehidupan Beragama Lewat Pesantren

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:49

Bikin Bingung Pemilih, Trump dan Istri Beda Pandangan Soal Aborsi

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:46

Tampung Keluhan Hakim, DPR Pertimbangkan Revisi UU Kehakiman

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:40

Pemberdayaan BRI Tingkatkan Skala Usaha Klaster Usaha Rumput Laut Semaya di Nusa Penida

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:34

Perdana, Wakil Myanmar Bakal Hadiri KTT ASEAN di Laos

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:26

Harga Pangan Bervariasi: Beras Turun, Minyak Goreng Naik

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:25

Bikin Ngeri, Timnas Jepang Panggil 22 Pemain di Eropa

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:24

Selengkapnya