Berita

Presiden Tunsia, Kais Saied/Net

Dunia

Raih 89,2 Persen Suara, Presiden Tunisia Kembali Menang

SENIN, 07 OKTOBER 2024 | 14:02 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Jajak pendapat setelah pemilihan umum Tunisia pada Minggu waktu setempat (6/10) menunjukkan bahwa Presiden Kais Saied memperoleh dukungan hampir 90 persen suara.

Hasil resmi akan diumumkan Otoritas Tinggi Independen untuk Pemilihan Umum Tunisia (ISIE) pada Senin malam (7/10).

Presiden Saied (66 tahun) maju melawan dua pesaingnya, termasuk mantan sekutunya yang kini menjadi musuh, pemimpin Partai Chaab, Zouhair Maghzaoui, dan Ayachi Zammel, seorang pengusaha yang dianggap sebagai ancaman besar bagi pemilu tahun ini hingga ia dipenjara bulan lalu.

Menurut jajak pendapat lokal Sigma Conseil, Saied memperoleh 89,2 persen suara, sementara pesaingnya Maghzaoui (59 tahun) hanya memperoleh 3,9 persen suara dan Zammel (47 tahun) 6,9 persen.

"Hasil jajak pendapat menunjukkan bahwa Presiden Tunisia Kais Saied diperkirakan akan memenangkan pemilihan presiden pada hari Minggu (6/10)," demikian dilaporkan oleh TV Pemerintah Tunisia.

Dalam jumpa pers setelah pemilihan, Ketua ISIE Farouk Bouaskar mengatakan jumlah peserta dalam pemilihan akhir pekan mencapai 27,7 persen.

Jumlah total pemilih yang terdaftar dalam daftar pemilih sekitar 9.753.217 orang.

Tokoh-tokoh senior dari partai-partai politik paling terkemuka di negara itu, yang sebagian besar menentang Saied, telah menghadapi hukuman penjara atas berbagai tuduhan dan belum secara terbuka mendukung salah satu dari tiga kandidat dalam surat suara.

Tokoh-tokoh oposisi yang dipenjara termasuk Rached Ghannouchi, kepala partai oposisi Ennahda, yang mendominasi politik setelah protes "Musim Semi Arab" 2011 untuk menggulingkan Presiden Zine El Abidine Ben Ali.

Menurut kelompok-kelompok hak asasi manusia, sejak 2019, ketika Saied terpilih, presiden telah membatalkan perolehan demokrasi bagi negara yang diamankan melalui revolusi.

Saied telah menolak kritik tersebut, dengan alasan bahwa tindakannya adalah untuk melawan "elit yang korup" dan "pengkhianat".

Ketegangan politik meningkat di Tunisia menjelang pemilihan setelah komisi pemilihan yang ditunjuk oleh presiden mendiskualifikasi tiga kandidat di tengah protes oleh oposisi dan kelompok masyarakat sipil.

Pada saat yang sama, Tunisia mengalami pertumbuhan ekonomi yang lemah, inflasi yang tinggi, dan pengangguran, yang juga menyebabkan protes.

Minggu lalu, anggota parlemen yang setia kepada Saied mencabut kewenangan pengadilan tata usaha negara atas sengketa pemilu.

Pengadilan tersebut dipandang sebagai badan peradilan independen terakhir di negara itu setelah Saied membubarkan Dewan Peradilan Tertinggi dan memberhentikan beberapa hakim pada tahun 2022.

Pada tahun 2021, Saied membubarkan parlemen terpilih dan menulis ulang konstitusi dalam sebuah langkah yang oleh oposisi disebut sebagai kudeta.

Konstitusi yang ditulis ulang tersebut diajukan ke pemungutan suara referendum dan disahkan dengan jumlah pemilih hanya 30 persen. Pemilu putaran kedua bulan Januari untuk parlemen baru yang dibentuk Saied dengan konstitusi tersebut hanya mencapai 11 persen jumlah pemilih.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya