Antonius Benny Susetyo atau Rommo Benny
Kabar kepergian Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo yang mendadak sangat mengejutkan. Kesedihan, ucapan duka dan doa untuk Romo Benny, demikian ia disapa, ramai di dunia maya.
Romo Benny dikabarkan meninggal Sabtu (5/10) dini hari pukul 00.15 WIB di RS Mitra Medika Pontianak. Disebutkan juga bahwa jenazah Romo Benny akan mendarat di Surabaya siang ini dan akan disemayamkan di Malang.
Ucapan duka antara lain disampaikan politikus Budiman Sudjatmiko. Bagi Budiman, Romo Benny merupakan sosok guru sekaligus sahabat penikmat ilmu dan kebijaksanaan serta 'penari' gagasan yang lentur dan tajam. Menurutnya, membaca tulisan-tulisan Romo Benny seperti menikmati lukisan Salvador Dali yang surealis dan megah.
"Romo, tetaplah menulis "dari sana" dan kirimkan padaku lewat mimpi," tulis Budiman diakhiri emoji sedih di akun x @budimandjatmiko.
Gurubesar Komunikasi Politik, Prof Dr. Henri Subiakto, mengenang Romo Benny sebagai sosok intelektual, rohaniwan, dan aktivis. Sebagai Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP, Romo Benny berperan penting dalam pengembangan dan pemasyarakatan ideologi Pancasila.
"Sekarang Romo Benny sudah tiada, kita kehilangan tokoh yang berani, lugas, cerdas dan kritis serta berpegang pada filsafat Pancasila. Rest in Peace Romo Beni, sahabatku," tulis dia di akun X @henrysubiakto.
Kehilangan figur Romo Benny juga dirasakan akademisi Yanuar Nugroho. Menurutnya, kepergian Romo Benny bukan hanya kehilangan besar bagi gereja katolik tapi bagi bangsa Indonesia.
"Menerima kabar mengejutkan. Romo benny Susetyo meninggal dunia. Satu rohaniwam yang terjun dalam carut-marut dunia dan berani menyuarakan keyakinannya akan berbagai hal meski menghadapi banyak kontroversi," tulis dia akun @yanuarnugroho.
"Selamat Jalan Romo Benny, yang telah menjadi perekat dan penjaga persatuan bangsa. menjadi teladan umat katolik indonesia, untuk berani bersuara membela keadilan dan kemanusiaan," tulis pemilik akun @AgustinusTopik.
