Berita

Menteri Keuangan Sri Mulyani/Net

Politik

Deflasi Lima Bulan Beruntun Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

JUMAT, 04 OKTOBER 2024 | 18:29 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Deflasi yang terjadi di Indonesia selama lima bulan beruntun terjadi karena penurunan harga pangan yang akan berdampak pada daya beli masyarakat.

Hal tersebut dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat merespons deflasi terpanjang dan terdalam yang dialami Indonesia pada tahun 2024 ini.

"Itu perkembangan yang positif karena akan sangat menentukan daya beli masyarakat terutama kelompok menengah bawah di mana pangsa atau peranan dari pengeluaran untuk makanan paling besar," kata Sri Mulyani, pada Jumat (4/10).

Ia mengatakan jika inflasi dilihat dari komponennya, inflasi inti yang merupakan indikator permintaan atau agregat demand masih berada di level 2 persen.

"Ini artinya demand masih tinggi. Meskipun di situ juga ada harga emas di mana kenaikan harga emas dalam core inflation pasti mempengaruhi," jelasnya.

Bendahara negara itu lebih lanjut mengatakan indikator daya beli masyarakat juga harus dilihat dari banyak sisi, di antaranya indeks kepercayaan konsumen dan indeks ritel. Ia menyebut indeks-indeks itu masih di level stabil.

"Ini artinya di kelompok masyarakat yang direkam melalui indeks kepercayaan konsumen maupun dari sisi ritel masih menunjukkan adanya aktivitas yang cukup stabil," katanya.

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mengatakan bahwa Indonesia kembali mengalami deflasi 0,12 persen secara bulanan pada September 2024, menjadi yang terparah di tahun ini.

Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan penurunan harga ini utamanya terjadi akibat penurunan harga.

"Deflasi yang terjadi dalam lima bulan terakhir terlihat secara umum disumbang oleh penurunan harga komoditas bergejolak," katanya dalam Konferensi Pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Selasa (1/10).

Populer

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

UPDATE

3 Komisioner Bawaslu Kota Blitar Dilaporkan ke DKPP

Selasa, 05 November 2024 | 03:58

Menteri Hukum Tegaskan Jakarta Masih Ibukota Negara

Selasa, 05 November 2024 | 03:40

Catalunya Gantikan Valencia Gelar Seri Pamungkas MotoGP 2024

Selasa, 05 November 2024 | 03:22

Demokrat Bentuk Satgas untuk Amankan Pilkada di Jakarta, Jabar, hingga Banten

Selasa, 05 November 2024 | 02:57

MAKI: Debat Harusnya untuk Jual Program, Bukan Saling Menyerang

Selasa, 05 November 2024 | 02:22

Dubes Mohamed Trabelsi: Hatem El Mekki Bukti Kedekatan Hubungan Indonesia dan Tunisia

Selasa, 05 November 2024 | 02:09

Polisi Gelar Makan Siang Gratis untuk Siswa Berkebutuhan Khusus

Selasa, 05 November 2024 | 01:54

Ancelotti Minta LaLiga Dihentikan

Selasa, 05 November 2024 | 01:36

Pelajar yang Hanyut di Sungai Citanduy Ditemukan Warga Tersangkut di Batu

Selasa, 05 November 2024 | 01:21

Pendidikan Berkualitas Kunci Pengentasan Kemiskinan

Selasa, 05 November 2024 | 00:59

Selengkapnya