Presiden Amerika Serikat, Joe Biden/Net
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengaku tengah mendiskusikan rencana Israel untuk menyerang kilang minyak dan sejumlah target militer penting Iran.
Dalam wawancara jelang keberangkatannya ke Florida dan Georgia untuk melihat kerusakan akibat Badai Helene, Biden mengatakan bahwa rencana pemboman kilang minyak Iran oleh Israel masih dibahas.
Namun Biden yakin Tel Aviv tidak akan melakukannya dalam waktu dekat.
"Kami sedang mendiskusikannya. Saya pikir itu kemungkinannya kecil dilakukan sekarang. Itu saja," ujar Biden, seperti dimuat
AFP pada Kamis (4/10).
Biden juga tidak ingin Israel melakukan tindakan gegabah dengan terburu-buru melakukan serangan balik, seperti yang tentara mereka lakukan baru-baru ini di Lebanon.
"Pertama-tama, kami tidak mengizinkan Israel, kami menasihati Israel. Dan tidak akan ada yang terjadi hari ini," kata Biden.
Harga minyak melonjak lima persen karena kekhawatiran pasar terhadap situasi Timur Tengah, khususnya setelah Biden berbicara.
Kenaikan harga minyak dapat sangat merugikan Wakil Presiden Biden, Kamala Harris, karena Demokrat itu berhadapan dengan mantan presiden Republik Donald Trump dalam pemilihan 5 November di mana biaya hidup menjadi masalah utama.
Iran meluncurkan sekitar 200 roket dalam serangan rudal langsung ke wilayah pendudukan Israel pada hari Selasa (2/10).
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa Iran akan membayar perbuatannya.
Situs web
Axios melaporkan bahwa para pejabat Israel sedang mempertimbangkan aksi balasan dalam beberapa hari ke depan dengan menargetkan fasilitas produksi minyak di Iran dan lokasi strategis lainnya.
Iran mengklaim operasi True Promise II dilakukan sebagai pembalasan atas pembunuhan Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah dalam serangan di Beirut pekan lalu. Juga pembunuhan terhadap Ketua Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh yang tewas di Teheran.