Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Neraca Perdagangan dan Investasi Era Jokowi Capai Hasil Positif

KAMIS, 03 OKTOBER 2024 | 15:33 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia mencatatkan neraca perdagangan yang konsisten surplus, serta peningkatan cadangan devisa yang signifikan. 

Menurut Deputi III KSP Bidang Perekonomian, Edi Priyono, Surplus neraca perdagangan ini menunjukkan bahwa nilai ekspor Indonesia lebih besar daripada nilai impor, menciptakan stabilitas ekonomi yang positif.

Penjelasan ini disampaikan Edi saat menjadi pembicara dalam seminar nasional bertajuk 'Evaluasi 1 Dekade Pemerintahan Jokowi' yang diselenggarakan Indef di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Kamis (3/10).


Edi juga memaparkan investasi di tanah air juga meningkat, khususnya investasi asing langsung atau Foreign Direct Investment (FDI). 

"Investasi asing ini penting meskipun di kita juga ada yang tidak pro investasi asing," ungkapnya.

Menurutnya, investasi asing ini terpaksa karena terjadi saving-investment gap yang menunjukkan bahwa kebutuhan investasi di Indonesia jauh melebihi tabungan yang tersedia.

FDI memiliki peran penting dalam mengisi celah antara tabungan dan investasi di Indonesia. Dalam situasi ini, investasi asing menjadi solusi untuk menutupi kekurangan tersebut.

Normalnya, investasi berasal dari tabungan yang ada, di mana dana yang tersimpan di bank disalurkan sebagai kredit untuk pembiayaan investasi. 

Namun, realitas di Indonesia menunjukkan ketidakseimbangan antara tabungan dan kebutuhan investasi, sehingga FDI menjadi sangat diperlukan untuk memenuhi permintaan tersebut.

"Oleh karena itu, investasi asing ini menjadi penting ketika dana dalam negeri tidak cukup untuk kemudian memenuhi kebutuhan investasi kita yang semakin besar," jelasnya.

Meskipun ada tantangan terkait kemampuan penyerapan tenaga kerja, capaian positif yang dicatat oleh pemerintahan Jokowi menunjukkan bahwa kebijakan ekonomi yang diambil memberikan dampak yang signifikan. 

Data yang ada membuktikan bahwa Indonesia berada pada jalur yang baik, meskipun terdapat pandangan pesimis dari sebagian masyarakat. Peningkatan neraca perdagangan dan investasi asing menjadi bukti nyata dari kemajuan yang dicapai oleh pemerintah dalam memperkuat ekonomi nasional.

"Ini mungkin mengecewakan orang-orang yang pesimistis ternyata seluruh data yang kami tampilkan kita baik-baik saja," pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya