Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Lonjakan Klaim Asuransi Capai 35,4 Persen, Dipicu Pinjaman dan Judi Online

KAMIS, 03 OKTOBER 2024 | 11:04 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Klaim asuransi umum dilaporkan mengalami lonjakan drastis sebesar 35,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dengan nilai mencapai Rp8,3 triliun. 

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat adanya kenaikan klaim sebesar Rp2,17 triliun dibandingkan bulan sebelumnya, yang tercatat Rp6,13 triliun.

Ketua Umum AAUI, Budi Herawan, mengungkapkan bahwa peningkatan klaim ini sebagian besar disebabkan oleh tingginya risiko gagal bayar atau default yang ditanggung oleh asuransi kredit. 

Menurutnya, fenomena pinjaman online (pinjol) dan judi online (judol) turut memperburuk kondisi keuangan masyarakat, sehingga berimbas pada kemampuan mereka dalam memenuhi kewajiban pembayaran.

"Ini memang ada pertumbuhan klaim (asuransi kredit), juga disebabkan ada 75 persen itu default claim, ini karena masyarakat terlilit dalam satu sirkulasi pinjol, dan juga judol, sehingga ini pengaruhi terhadap pembayaran credit insurance," kata Budi dikutip Kamis (3/10).

Tren kenaikan klaim ini juga diakui oleh Wakil Ketua AAUI Bidang Statistik, Trinita Situmeang. Ia menyebutkan bahwa klaim akibat gagal bayar akan diantisipasi dalam waktu dekat. 

"Kalau untuk asuransi kredit, ini sepertinya klaim untuk default ini secara numbers, secara profile, masih akan kita hadapi. Karena dia memang profilnya seperti itu," kata Trinita.

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat peningkatan pinjaman melalui platform pinjol atau peer-to-peer lending (P2P). Pada Agustus 2024, total pinjaman P2P mencapai Rp72,03 triliun, naik dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp69,39 triliun. 

Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan OJK, Agusman, peningkatan pinjaman ini tumbuh sebesar 35,62 persen yoy.

Meski demikian, rasio kredit macet pada sektor pinjol tercatat masih terkendali di angka 2,38 persen pada Agustus 2024. Namun, lonjakan kredit macet di sektor perbankan menunjukkan peningkatan dengan rasio Non-Performing Loan (NPL) gross pada April 2024 mencapai 2,33 persen, naik dari 2,19 persen pada Desember 2023.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya