Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Yordania, Irak, dan Lebanon Tutup Wilayah Udara Respons Serangan Iran ke Israel

RABU, 02 OKTOBER 2024 | 07:20 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Yordania, Irak, dan Lebanon mengumumkan penutupan wilayah udara mereka pada Selasa malam (1/10), menyusul serangan rudal Iran ke Israel.

Informasi tersebut dirilis dalam pernyataan dari Komisi Regulasi Penerbangan Sipil Yordania, Kementerian Transportasi Irak, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Transportasi Lebanon.

Komisi Regulasi Penerbangan Sipil Yordania mengatakan telah menutup sementara wilayah udara Kerajaan untuk semua penerbangan (yang datang, pergi, dan transit).

"Keputusan dibuat karena situasi yang meningkat di wilayah tersebut, yang menimbulkan risiko bagi operasi penerbangan dan keselamatan penumpang," ungkap Kepala Komisi Hytham Mesto, seperti dimuat Anadolu Ajansi.

Mesto menambahkan, pihaknya akan melakukan tindakan pencegahan sesuai dengan perkembangan situasi.

Sementara itu Menteri Transportasi Irak, Razzaq Muhaybis Al-Saadawi menyebut penutupan dilakukan guna memastikan keselamatan navigasi udara dan pesawat yang transit.

"Kami telah memerintahkan penutupan wilayah udara Irak untuk operasi penerbangan," ujarnya.

Menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Lebanon, Ali Hamieh dalam sebuah pernyataan menyebut penutupan wilayah udara dilakukan selama dua jam karena serangan di Israel.

"Wilayah udara akan ditutup untuk lalu lintas udara selama dua jam, setelah itu penilaian ulang akan dilakukan untuk melanjutkan penerbangan," tegasnya.

Israel melaporkan bahwa Iran telah meluncurkan sekitar 200 rudal sebagai balasan atas pembunuhan tokoh-tokoh penting, termasuk Kepala Hamas Ismail Haniyeh dan Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.

Israel telah menargetkan Nasrallah dan yang lainnya, termasuk anggota militer Iran Abbas Nilforoushan, dalam serangan udara di pinggiran selatan Beirut pada 27 September.

Sementara itu Haniyeh tewas
dalam serangan di kediamannya saat berkunjung ke Teheran pada akhir Juli.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya