Pahala Nainggolan tidak lolos tes kesehatan jasmani rohani seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029. Nama Pahala masuk daftar 10 nama yang juga dinyatakan tidak lolos tes wawancara oleh panitia seleksi.
"Kami baru saja diterima oleh Bapak Presiden untuk menyerahkan hasil akhir dari pada seleksi calon pimpinan dan calon dewan pengawas KPK. Kami sudah serahkan dan bapak Presiden meminta kami untuk menyampaikan kepada teman-teman media," kata Ketua Panitia Seleksi Muhammad Yusuf Ateh di Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (1/10).
Pahala Nainggolan saat ini menjabat direktur pencegahan dan monitoring KPK. Dilantik sebagai deputi pencegahan sejak 15 Oktober 2015, nama Pahala belakangan ini disorot publik karena dianggap malah menjadi jurubicara Kaesangan Pangarep terkait tuduhan gratifikasi jet pribadi.
Pahala mengawali karir sebagai auditor di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan atau yang lebih dikenal dengan BPKP perwakilan Bali hingga tahun 1989.
Pahala mengundurkan diri dari BPKP pada tahun 1995 tanpa alasan yang jelas. Ia lalu memutuskan untuk bekerja di berbagai perusahaan multinasional serta menjadi konsultan untuk proyek hibah luar negeri yang dibiayai oleh Bank Dunia, USAID, dan CIDA.
Berdasarkan lampiran surat keputusan Pansel yang diserahkan ke Presiden, nama besar lainnya yang tidak lolos tes kesehatan dan wawancara yakni Johan Budi, Didik Agung Widjanarko, Harli Siregar, dan I Nyoman Wara.
Selama lima tahun terakhir Johan Budi aktif sebagai anggota Komisi Hukum DPR. Namanya sangat tenar saat bertugas menjadi juru bicara KPK.
Adapun Didik Agung bukan orang baru di KPK. Sejak 2022 hingga saat ini dia menjabat sebagai deputi bidang koordinasi dan supervisi.
Didik lulusan Akpol 1991. Didik saat ini memiliki pangkat Inspektur Jenderal. Karir di kepolisian, Didik pernah menjadi Kapolres Ambon, Kepala Bidang Humas Polda Maluku, hingga Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Selatan.
Berikutnya, Harli Siregar saat ini menjabat Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung. Sebelum dilantik sebagai orang penerangan di Kejagung pada 21 Mei 2024, Harli pernah menjabat Kepala Kejaksaan Tinggi Papua Barat, Kepala Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam Deli Serdang, Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur, dan Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung.
Lalu I Nyoman adalah orang BPK. Pada 2010, Nyoman menjadi Kepala Perwakilan BPK Perwakilan Provinsi Banten. Nyoman dikenal malang-melintang sebagai auditor sejak 2001 hingga 2010 di Bank Indonesia (BI). Tak hanya di BI, sebagai auditor, Nyoman juga sempat malang melintang di Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Kementerian Keuangan.
Selain kelima nama itu, calon lainnya yang juga dinyatakan tidak lolos yakni Muhammad Yusuf (PNS), Sang Made Mahendrajaya (lain-lain), Sugeng Purnomo (jaksa), Wawan Wardiana (PNS) dan Yanuar Nugroho (lain-lain).