Ketua Kompartemen Kajian Stratejik Persaudaraan Tani Nelayan Indonesia (Petani), Noor Azhari/Ist
Peringatan Hari Tani Nasional (HTN) menjadi momen refleksi bagi berbagai pihak yang peduli pada sektor pertanian.
Ketua Kompartemen Kajian Stratejik Persaudaraan Tani Nelayan Indonesia (Petani), Noor Azhari, menyampaikan evaluasi terhadap kebijakan pertanian, sekaligus mengajak generasi muda untuk mulai melihat pertanian sebagai profesi yang menjanjikan.
Dalam evaluasinya, Noor Azhari menyoroti sejumlah masalah yang masih dihadapi petani di Indonesia, termasuk harga komoditas yang tidak stabil, akses lahan yang terbatas, serta minimnya dukungan teknologi.
"Petani masih menghadapi banyak tantangan. Hari Tani harus dijadikan momen untuk pemerintah dan pemangku kebijakan lainnya melakukan evaluasi mendalam. Kesejahteraan petani perlu menjadi prioritas utama," tegas Azhari dalam keterangan yang diterima redaksi, Selasa (24/9).
Namun di balik evaluasi itu, Azhari juga mengajak generasi muda untuk tidak ragu terjun ke sektor pertanian.
Menurutnya, transformasi digital dan perkembangan teknologi membuka peluang besar bagi pertanian modern yang lebih efisien dan menguntungkan.
"Pertanian hari ini bukan seperti dulu. Dengan pemanfaatan teknologi, kita bisa meningkatkan produktivitas dan keuntungan. Saya mengajak generasi muda untuk melihat pertanian sebagai profesi masa depan yang menjanjikan," ujarnya.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya program-program pemerintah yang mendukung kaum muda untuk terjun ke dunia pertanian.
"Pemerintah harus lebih gencar memperkenalkan inovasi pertanian kepada generasi muda melalui pelatihan, bantuan modal, dan akses teknologi. Program magang, inkubator bisnis, hingga pelatihan wirausaha di sektor agrikultur harus diperbanyak agar anak-anak muda melihat potensi besar dalam bidang ini," tambahnya.
Noor Azhari berharap, melalui upaya-upaya ini, akan muncul gelombang petani muda yang kreatif, inovatif, dan mampu membawa perubahan positif dalam sektor pangan.
"Ketahanan pangan di masa depan ada di tangan generasi muda. Mereka harus diberi ruang dan kesempatan untuk mengembangkan sektor pertanian, agar tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga mampu bersaing di pasar global," tutup Azhari.