Berita

Diskusi "Tanah Untuk Rakyat", yang digelar Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Pembaruan dan Sabang Merauke Circle (SMC), di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Selasa (24/9)/Ist

Politik

Soroti Perampokan Tanah Rakyat, Aktivis: Pelakunya Pengusaha Kuat

SELASA, 24 SEPTEMBER 2024 | 16:49 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Kecenderungan penyerobotan atau perampokan tanah rakyat secara terstruktur, sistematis, dan massif (TSM) belakangan semakin sering mengemuka di ruang publik.

Kondisi itu dibedah sejumlah aktivis yang hadir dalam diskusi "Tanah Untuk Rakyat", yang digelar Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Pembaruan dan Sabang Merauke Circle (SMC), di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Selasa (24/9).

Ketua Umum Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) Moh. Ali mengatakan, penyerobotan lahan masih terjadi karena pelakunya adalah pengusaha atau oligarki.


"Pelakunya pengusaha kuat atau oligarki yang bekerja sama dengan penguasa dan aparat," katakata Moh. Ali.

Bukan hanya para pemodal, Moh. Ali menuding negara juga secara semena-mena mengambil paksa tanah adat yang sudah dihuni ratusan tahun oleh warga, dengan alasan warga tidak memiliki surat legal.

Kata dia, Presiden Joko Widodo adalah pihak yang paling bertanggung jawab terhadap kecenderungan itu.

"Karena dia memimpin pemerintahan yang memfasilitasi penguasaan tanah rakyat oleh oligarki, dan pengambil alihan secara paksa tanah adat," tuturnya.

Sementara Ketua Harian Dekopin Ferry Juliantono menambahkan, bukan hanya tanah rakyat, kelembagaan yang memberdayakan ekonomi rakyat di pedesaan seperti KUD, juga Posyandu perannya sudah mulai digeser oleh lembaga yang lebih berorientasi komersial.

Ditambahkan Ketua Umum KSPSI Pembaruan Moh. Jumhur Hidayat diskusi "Tanah Untuk Rakyat" itu digagas oleh dia bersama Syahganda Nainggolan (Sabang Merauke Circle), dan Rocky Gerung dari Perhimpunan Menemukan Kembali Indonesia.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya