Berita

Anggota Muslim Bektashi di Lebanon/Net

Dunia

Muslim Bektashi di Albania Bakal Punya Negara Sendiri Mirip Vatikan

SELASA, 24 SEPTEMBER 2024 | 15:07 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Penganut ajaran Islam Bektashi di Albania akan segera memiliki negara kecil berdaulat seperti Vatikan di Roma, Italia, yang menjadi pusat ajaran agama Katolik dunia.

Keputusan itu disampaikan oleh Perdana Menteri Albania, Edi Rama dalam sebuah pernyataan di pertemuan Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat pada Minggu (22/9).

Muslim Bektashi merupakan kelompok Islam Sufi yang berasal dari Kekaisaran Ottoman. Komunitas ini terbentuk dari berbagai komunitas Islam Sufi yang berkembang di Kawasan Timur Tengah pada abad ke-12 dan ke-13.

Pada abad ke-16, Komunitas Muslim Bektashi mulai mengadopsi aliran Islam Syiah. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan mereka kepada menantu Nabi Muhammad SAW, Ali bin Abi Thalib.

Mereka menjadi komunitas agama terbesar keempat di Albania setelah Muslim Sunni, Kristen Ortodoks, dan Katolik.

Beberapa pemimpin terpentingnya pindah ke Albania setelah dilarang di Turki pada awal abad ke-20 oleh pendiri Turki modern Mustafa Kemal Ataturk.

Menurut data sensus Albania terakhir pada 2023, populasi Muslim Bektashi negara tersebut mencapai 115 ribu jiwa dari populasi total negara tersebut sebesar 2,4 juta orang.

"Inspirasi kami adalah mendukung transformasi Bektashi World Center di Tirana menjadi negara berdaulat, pusat moderasi, toleransi, dan hidup berdampingan secara damai," kata Rama di PBB, seperti dikutip dari AFP pada Selasa (24/9).

Dijelaskan Rama, pembentukan negara baru dengan luas 10 hektar tersebut akan dibatasi pada anggota ulama dan individu yang menangani administrasi negara.

Pemerintahannya akan dipimpin oleh pemimpin Bektashi dan sebuah dewan yang akan mengawasi fungsi keagamaan dan administratifnya, pernyataan itu menambahkan.

Pemuka Bektashi di Tirana memuji keputusan tersebut.

"Kedaulatan Muslim Bektashi merupakan langkah penting dalam memperkuat nilai-nilai inklusivitas, kerukunan beragama, dan dialog di dunia yang semakin terpecah belah," tegasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya