Berita

Kelas menengah turun selama pemerintahan Jokowi/RMOL

Politik

Ahli Fiskal Sebut Pemerintahan Jokowi Gagal Kembangkan Kelas Menengah

MINGGU, 22 SEPTEMBER 2024 | 22:02 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Dua periode pemerintahan Presiden Joko Widodo gagal mengembangkan kelas menengah menjadi kelas atas.

Hal itu disampaikan ahli fiskal Prof Awalil Rizky dalam forum diskusi virtual Insan Cita bertemakan ‘Kelas Menengah Semakin Menipis, Bagaimana Prospek Indonesia’, Minggu malam (22/9).

“Saya menilai pemerintahan Jokowi ini gagal mengembangkan kelas menengah kalau disederhanakan saya memperlihatkan beberapa klasifikasi yang cenderung mengembang selama kurang lebih 10 sampai 12 tahun terakhir yang istilah-istilah ini dikenal di dalam publikasi Badan Pusat Statistik tapi beda-beda,” kata Awalil mengawali presentasenya.

Ia mengurai pada periode 2019-2024 kelompok miskin bertambah 80.000 orang rentan miskin bertambah 12,72 juta orang, menuju kelas menengah bertambah 8,65 juta orang, kelas menengah berkurang 9,48 orang.

“Dari data BPS yang disajikan dalam rapat di DPR pertama itu kelompok menengah menurun berkurang 9,48 juta orang saya nggak mau pakai presentasi biar jelas permasalahannya,” sambungnya.

Profesor Awali mengatakan kelas menengah turun selama 5 tahun terakhir dari data BPS. Namun, cukup membingungkan kelas menengah justru turun cukup signifikan.

“Dengan ukuran BPS turunnya nggak main-main 9,5 juta. Saat yang bersamaan yang di atas jadi dia nggak miskin tapi dekat dengan orang rentan miskin itu bertambah dari 12,85 juta menjadi 15,75juta nambahnya banyak 8,65 juta di sini timbul imajinasi bahwa kelas menengah ini turun ke situ,” katanya.

“Mengapa karena kelas atas hanya bertambah 50 ribu, mungkin dalam presentasi tidak bertambah. Jadi nggak ada penambahan jadi menuju kelas menengah bertambah menariknya juga yang rentan juga bertambah 12,72 juta,” tutupnya.

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Rusia, China dan Iran Dituding Gunakan AI untuk Ganggu Pilpres AS

Jumat, 27 September 2024 | 09:54

Kejar Keuntungan, Toko Daring Kompak Naikkan Biaya Komisi

Jumat, 27 September 2024 | 09:41

Cuma Bangun Gedung, Jokowi Belum Pindahkan Ibu Kota ke IKN

Jumat, 27 September 2024 | 09:28

Karpet Persia, Eksotik dan Banyak Dikoleksi sebagai Investasi

Jumat, 27 September 2024 | 09:27

Satgas Impor Ilegal Bukan Penyelesaian, hanya Shock Therapy Saja

Jumat, 27 September 2024 | 09:14

Diduga Tidak Netral di PK Mardani Maming, KY Perlu Periksa Hakim Ansori

Jumat, 27 September 2024 | 09:09

Jelang Akhir Pekan Emas Antam Stagnan, Termurah Masih Dibanderol Rp780.500

Jumat, 27 September 2024 | 09:03

Zulhas: Rencana Pemindahan Pelabuhan Barang Impor Diputuskan Prabowo

Jumat, 27 September 2024 | 08:52

Komitmen Prabowo Lanjutkan Pondasi Ekonomi Jokowi, Beri Kepastian bagi Investor

Jumat, 27 September 2024 | 08:47

Prabowo-Gibran Bakal Tarik Utang Baru Rp775 Triliun di Awal Menjabat, Buat Apa?

Jumat, 27 September 2024 | 08:35

Selengkapnya