Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani dalam Milken Institute Asia Summit 2024/bkpm.go.id
Kolaborasi menjadi kunci menghadapi ancaman global.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan bahwa kolaborasi harus diwujudkan dalam berbagai sektor ekonomi politik. Tujuannya, untuk memberikan kepastian kepada investor.
"Ketidakpastian adalah risiko terbesar stabilitas geopolitik global. Jawaban dari ancaman itu adalah kolaborasi," kata Rosan, saat menjadi panelis pada Milken Institute Asia Summit 2024, di Singapura, dikutip Jumat (20/9).
Ia menambahkan, ajakan untuk kolaborasi telah ditawarkan kepada para investor, dengan stabilitas ekonomi politik yang ada, menuju Indonesia Emas 2045.
Milken Institute Asia Summit 2024 merupakan ajang para pemimpin global membentuk kemitraan strategis untuk mengakses pasar baru dan meningkatkan pertumbuhan jangka panjang.
Acara yang dihadiri oleh para pemimpin global di berbagai sektor itu, menjadi wadah diskusi mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi Asia.
Dalam kesempatan tersebut, Rosan menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam menghadapi tantangan global. Di antaranya, perubahan iklim, disrupsi teknologi, dan ketahanan ekonomi pascapandemi.
Saat ini, Indonesia memiliki potensi energi baru dan terbarukan sekitar 3.700 GW. Rosan menyebut, jumlah tersebut terdiri dari energi surya, tenaga angin, pembangkit listrik tenaga air, biomassa, arus pasang surut, dan energi panas bumi.
"Tantangannya, mengubah potensi yang ada menjadi kenyataan, ditambah dengan adanya tekanan politik global yang berlangsung cukup lama, pemerintah Indonesia merespons dengan inovasi-inovasi kebijakan yang menjadi fokus pemerintah tersebut," katanya.
Potensi energi hijau besar itu tidak dapat berjalan tanpa adanya kerja sama dari berbagai pihak.
Menurutnya, kolaborasi pemerintah dengan sektor swasta penting untuk mendorong skema public private partnership (PPP) dalam mempercepat program energi hijau.
"Pemerintah Indonesia secara tegas berupaya meningkatkan daya saing Indonesia di mata global melalui penguatan sumber daya manusia dan mempercepat ekonomi hijau di masa depan," ungkapnya.