Berita

Ilustrasi Kadin/Net

Politik

Pemerintah Harus Segera Selesaikan Kisruh Kadin Kalau Tak Ingin Ekonomi Terganggu

RABU, 18 SEPTEMBER 2024 | 17:13 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Dualisme kepemimpinan di organisasi pengusaha nasional Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), menyusul Munaslub yang dituding ilegal sehingga melengserkan kepemimpinan Ketua Umum Arsjad Rasjid, disesalkan sejumlah pihak. 

Sebab kisruh tersebut bukan saja mengganggu agenda internal organisasi, tetapi bisa berdampak luas terhadap agenda pembangunan ekonomi nasional.

"Ini sangat kami sayangkan. Karena bukan tidak mungkin masalah ini bisa merembet jauh ke mana-mana, ya dunia usaha terganggu, investasi terdampak karena tidak ada kepastian, yang ujungnya agenda ekonomi terganggu dan tentu kami sebagai buruh pasti akan terkena dampak juga di tengah gelombang PHK saat ini yang semakin marak," ujar Wakil Ketua Umum KSPSI, Arnod Sihite, dalam keterangannya, Rabu (18/9).

Atas dasar itu, Arnod berharap pemerintah perlu serius menyikapi kisruh Kadin ini. Tentu saja dengan menjaga sikap objektif dan tidak terjebak dalam agenda pihak tertentu. Apalagi kepentingan politik. 

"Artinya pemerintah berada di tengah-tengah, jangan berpihak pada salah satu kubu. Tetapi pemerintah perlu berpegang pada aturan yang berlaku dalam hal ini AD/ART organisasi karena itu yang mengikat semua," jelas Arnod.

Kisruh Kadin ini, lanjut nArnod, juga turut berpengaruh pada agenda transisi kepemimpinan yang membutuhkan stabilitas di segala sektor termasuk dunia usaha. 

"Pekerjaan Rumah pemerintah saat ini dan ke depan sangat berat. Bagaimana menurunkan inflasi, bagaimana meningkatkan ekspor dan menekan impor, bagaimana berdaya saing, yang tentunya di tengah situasi global tak menentu. Ini tidak mudah," jelasnya. 

"Jangan ditambah lagi dengan kondisi internal wadah pelaku usaha yang terlibat konflik. Ini sangat tidak sehat dan tidak menguntungkan. Kami minta agar segera diakhiri, pemerintah juga jangan terjebak dalam permainan kelompok tertentu," pungkas Arnod.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Razia Balap Liar: 292 Motor Disita, 466 Remaja Diamankan

Senin, 03 Februari 2025 | 01:38

Pemotor Pecahkan Kaca Mobil, Diduga karena Lawan Arah

Senin, 03 Februari 2025 | 01:29

PDIP: ASN Poligami Berpeluang Korupsi

Senin, 03 Februari 2025 | 01:04

Program MBG Dirasakan Langsung Manfaatnya

Senin, 03 Februari 2025 | 00:41

Merayakan Kemenangan Kasasi Vihara Amurva Bhumi Karet

Senin, 03 Februari 2025 | 00:29

Rumah Warga Dekat Pasaraya Manggarai Ludes Terbakar

Senin, 03 Februari 2025 | 00:07

Ratusan Sekolah di Jakarta akan Dipasang Water Purifire

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:39

Manis di Bibir, Pahit di Jantung

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:18

Nasdem Setuju Pramono Larang ASN Poligami

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:03

Opsen Pajak Diterapkan, Pemko Medan Langsung Pasang Target Rp784,16 Miliar

Minggu, 02 Februari 2025 | 22:47

Selengkapnya