Berita

Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDIP, Deddy Yevri Sitorus/Ist

Politik

PDIP: Ekspor Pasir Laut Merusak Lingkungan

RABU, 18 SEPTEMBER 2024 | 13:30 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kebijakan pemerintah membuka kembali ekspor pasir laut melalui Kementerian Perdagangan dikritik Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDIP, Deddy Yevri Sitorus. 

Menurut Deddy, kebijakan yang 20 tahun lalu itu ilegal justru diterabas oleh pemerintah. Selain itu, bertentangan dengan upaya pemerintah dalam menjaga lingkungan hidup dan mengatasi perubahan iklim.

"Saya kira ini hal yang aneh ya. Anehnya kenapa? Di satu sisi pemerintahan ini kan selalu bicara soal climate change, soal lingkungan hidup ya. Soal macam-macam lah terkait lingkungan hidup. Kemudian ternyata di sisi lain dia mengeluarkan aturan yang sangat merusak sebenarnya,” kata Deddy kepada wartawan, Selasa (17/9).

“Dulu kan dihentikan kenapa, karena dulu sangat merusak. Tidak saja di laut. Karena merusak biota, atau katakanlah ekologi gitu ya, di laut,” imbuhnya menegaskan. 

Deddy juga mengungkapkan bahwa kebijakan ekspor pasir laut sebelumnya telah berdampak pada pengurangan luas daratan di pulau-pulau terluar Indonesia, sementara daratan Singapura justru bertambah. 

Menurutnya, dengan adanya kebijakan tersebut pada akhirnya justru menguntungkan Singapura itu sendiri. 

“Nah itu kan berpengaruh terhadap soal zona laut. Zona udara dan sebagainya. Jadi, ada aspek selain lingkungan juga di situ, ada banyak persoalan. Ekonomi nelayan," kata Deddy.

"Lalu misalnya juga aspek keamanan. Dan itu kan membuat dari sisi ekonomi yang diuntungkan Singapura. Tidak sebanding dengan kerusakan lingkungan yang kita derita,” sesalnya. 

Selain itu, Deddy juga mempertanyakan bagaimana pemerintah bisa memastikan bahwa pasir laut yang diekspor berasal dari sedimentasi, padahal belum ada penelitian mendalam dari lembaga independen.

“Gimana dia memilah-milah dia sedimentasi mana enggak? Karena kan nanti sumber pasir lautnya dari mana. Iyaa kan? Ujung-ujungnya pasti akan merusak lingkungan," tegas Deddy.

Atas dasar itu, Ketua DPP PDIP itu pun menilai kebijakan pemerintah terkait ekspor pasir laut tersebut justru hanya menguntungkan segelintir orang dan tidak sebanding dengan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan. 

“Jadi harus ada keterbukaan. Libatkan dong BRIN gitu misalnya untuk meneliti. Lalu mana lembaga-lembaga yang independen, internationally recognized untuk menentukan ini sedimentasi, ini enggak gitu loh. Jadi itu akal-akalan saja menurut saya. Ini menurut saya hanya untuk keuntungan segelintir orang,” pungkasnya.

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) resmi membuka kembali ekspor pasir laut, yang telah dilarang selama 20 tahun. 

Kebijakan ini diatur dalam Permendag Nomor 20 Tahun 2024, yang merupakan perubahan atas aturan sebelumnya tentang barang yang dilarang diekspor.

Ekspor pasir laut kini diizinkan sebagai bagian dari pengelolaan hasil sedimentasi di laut, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2023 yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

PDIP: Terima Kasih Warga Jakarta dan Pak Anies Baswedan

Jumat, 29 November 2024 | 10:39

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

UPDATE

Gegara Israel, World Central Kitchen Hentikan Operasi Kemanusiaan di Gaza

Minggu, 01 Desember 2024 | 10:08

Indonesia Harus Tiru Australia Larang Anak Akses Medsos

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:58

Gaungkan Semangat Perjuangan, KNRP Gelar Walk for Palestine

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:36

MK Kukuhkan Hak Pelaut Migran dalam UU PPMI

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:18

Jet Tempur Rusia Dikerahkan Gempur Pemberontak Suriah

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:12

Strategi Gerindra Berbuah Manis di Pilkada 2024

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:53

Kubu RK-Suswono Terlalu Remehkan Lawan

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:40

Pasukan Pemberontak Makin Maju, Tentara Suriah Pilih Mundur dari Aleppo

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:30

Dirugikan KPUD, Tim Rido Instruksikan Kader dan Relawan Lapor Bawaslu

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:06

Presiden Prabowo Diminta Bersihkan Oknum Jaksa Nakal

Minggu, 01 Desember 2024 | 07:42

Selengkapnya