Berita

Sisa-sisa pager yang hancur dan orang-orang berkumpul di luar rumah sakit di Beirut setelah ledakan pager di Lebanon Selatan pada Selasa sore waktu setempat, 17 September 2024/AP

Dunia

Ratusan Tentara Hizbullah Jadi Sasaran Bom Pager, Sembilan Tewas

RABU, 18 SEPTEMBER 2024 | 11:51 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Alat komunikasi pager yang digunakan oleh ratusan anggota kelompok militer Hizbullah tiba-tiba meledak secara bersamaan di seluruh Lebanon pada Selasa (17/9) pukul 15.30 waktu setempat.

Mengutip sumber Reuters, ledakan terjadi sekitar satu jam hingga pukul 16.30 di wilayah Lebanon Selatan yakni Dahiyeh dan lembah Bekaa timur yang terkenal sebagai benteng militer Hizbullah.

Rekaman yang tersebar di media sosial menunjukkan, sebelum ledakan terjadi pager yang dipegang tentara tempur maupun medis berbunyi secara bersamaan, sehingga banyak di antara korban yang terlihat memegang dan mendekatkan wajah mereka ke pager tersebut untuk memeriksa layar.

Dalam dua klip terpisah dari rekaman CCTV supermarket, ledakan tersebut tampaknya hanya melukai orang yang mengenakan pager atau yang paling dekat dengannya.

Rekaman yang diambil di rumah sakit dan dibagikan di media sosial menunjukkan orang-orang dengan luka berbeda-beda, termasuk di wajah, jari yang hilang, dan luka menganga di pinggul tempat pager kemungkinan dikenakan.

Ledakan tersebut tampaknya tidak menyebabkan kerusakan besar atau menimbulkan kebakaran.

Namun Menteri Kesehatan Lebanon, Firas Abiad, mengatakan kepada Al Jazeera, bahwa sedikitnya sembilan orang tewas, termasuk seorang gadis berusia 8 tahun, dan sekitar 2.750 orang terluka, 200 di antaranya kritis.

Tampaknya delapan dari korban tewas adalah anggota Hizbullah.

Kantor berita IRNA yang dikelola pemerintah Iran mengatakan bahwa duta besar mereka di Lebanon, Mojtaba Amani, terluka ringan oleh pager yang meledak dan sedang dirawat di rumah sakit.

Hizbullah mengatakan pihaknya tengah melakukan penyelidikan atas penyebab ledakan tersebut.

Kementerian luar negeri Lebanon menyebut ledakan tersebut sebagai serangan siber Israel, tetapi tidak memberikan rincian tentang bagaimana mereka mencapai kesimpulan itu.

"Kami menganggap musuh Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas agresi kriminal ini yang juga menargetkan warga sipil," kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan.

Hizbullah menggunakan pager sebagai sarana berteknologi rendah untuk menghindari pelacakan Israel terhadap lokasi mereka.

Tiga sumber keamanan yang dirujuk Reuters menyebut pager yang meledak adalah model terbaru yang dibawa oleh Hizbullah dalam beberapa bulan terakhir.

Dari gambar pager yang hancur ada format dan stiker di bagian belakang yang sesuai dengan pager yang dibuat oleh Gold Apollo, produsen pager yang berbasis di Taiwan.

Sumber diplomatik dan keamanan berspekulasi bahwa ledakan tersebut dapat disebabkan oleh baterai perangkat yang meledak, mungkin karena terlalu panas.

Para ahli dibuat bingung oleh ledakan tersebut, tetapi beberapa mengatakan mereka ragu jika baterai saja sudah cukup untuk menyebabkan ledakan.

Paul Christensen, seorang ahli dalam keselamatan baterai ion litium di Universitas Newcastle mengatakan tingkat kerusakan yang disebabkan oleh ledakan pager tampaknya tidak konsisten dengan kasus-kasus baterai yang rusak di masa lalu.

SMEX, sebuah organisasi hak digital Lebanon, mengatakan bahwa Israel dapat mengeksploitasi kelemahan pada perangkat tersebut untuk menyebabkannya meledak.

Mereka menduga pager itu ditanami alat peledak sebelum mencapai Lebanon dan digunakan tentara Hizbullah.

Menurut laporan yang tertulis dalam buku Rise and Kill First, pasukan intelijen Israel pernah menempatkan bahan peledak di telepon pribadi untuk menargetkan musuh.

Peretas juga telah menunjukkan kemampuan untuk menyuntikkan kode berbahaya ke dalam perangkat pribadi, menyebabkannya menjadi terlalu panas dan meledak dalam beberapa kasus.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

PDIP: Terima Kasih Warga Jakarta dan Pak Anies Baswedan

Jumat, 29 November 2024 | 10:39

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

UPDATE

Gegara Israel, World Central Kitchen Hentikan Operasi Kemanusiaan di Gaza

Minggu, 01 Desember 2024 | 10:08

Indonesia Harus Tiru Australia Larang Anak Akses Medsos

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:58

Gaungkan Semangat Perjuangan, KNRP Gelar Walk for Palestine

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:36

MK Kukuhkan Hak Pelaut Migran dalam UU PPMI

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:18

Jet Tempur Rusia Dikerahkan Gempur Pemberontak Suriah

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:12

Strategi Gerindra Berbuah Manis di Pilkada 2024

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:53

Kubu RK-Suswono Terlalu Remehkan Lawan

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:40

Pasukan Pemberontak Makin Maju, Tentara Suriah Pilih Mundur dari Aleppo

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:30

Dirugikan KPUD, Tim Rido Instruksikan Kader dan Relawan Lapor Bawaslu

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:06

Presiden Prabowo Diminta Bersihkan Oknum Jaksa Nakal

Minggu, 01 Desember 2024 | 07:42

Selengkapnya