Berita

Situs megalitik tersebar di 16 kecamatan dari 24 kecamatan yang ada di Kabupaten Lahat antara lain di Kecamatan Pajar Bulan/Istimewa

Nusantara

Inilah Negeri Seribu Megalitik Terunik di Sumsel

SENIN, 16 SEPTEMBER 2024 | 19:56 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Negeri Seribu Megalitik. Demikian julukan yang melekat bagi Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan. Julukan ini tak lepas dari situs megalitik di Kabupaten Lahat yang disebut-sebut terbanyak se-Indonesia.

Situs megalitik ini tersebar di 16 kecamatan dari 24 kecamatan yang ada di Kabupaten Lahat. Antara lain di Kecamatan Pajar Bulan.

Menurut Ketua Panoramic of Lahat, Mario Andromartik, secara geografis Kecamatan Pajar Bulan berada di ketinggian 800 mdpl atau tepat di kaki Gunung Dempo dan Pegunungan Gumay yang merupakan daerah yang subur. Sehingga daerah ini menjadi lokasi pemukiman yang ideal bagi masyarakat sejak masa prasejarah.

“Di kecamatan yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Jarai ini terdapat beberapa situs megalitik, yaitu Situs Megalitik Bilik Batu di Desa Kota Raya Lembak, Desa Talang Pagar Agung Lama, Talang Baru, Talang Padang Tinggi, Pajar Bulan, Benua Raja, dan Pulau Panggung,” kata Mario, dikutip RMOLSumsel, Minggu (15/9).

Situs megalitik di Desa Pulau Panggung ini, lanjut Mario, merupakan situs megalitik dengan peninggalan yang unik dan langka. Karena di situs ini terdapat banyak peninggalan benda megalitik berupa lesung batu bermotif. Seperti lesung batu dengan motif kepala kodok, kepala kambing, dan banyak digambarkan lesung dengan motif manusia memanggul lesung dengan dengan kepala manusia beserta kedua tangan kanan dan kiri.

“Juga di situs ini ditemukan benda yang unik dan langka yaitu lumpang batu dengan motif di bagian dinding lumpang batu yang menggambarkan figur manusia dililit dan digigit ular. Lumpang batu seperti ini merupakan tinggalan satu-satunya yang ditemukan di kawasan Megalitik Pasemah,” paparnya.

Jenis temuan lainnya adalah arca manusia yang digambarkan seorang figur manusia dewasa memakai baju dan aksesoris seperti topi, kalung, anting, dan gelang tangan sedang mengapit dua orang anak di bagian kanan dan kiri serta dalam posisi sedang menunggang seekor gajah. Di mana bagian muka, kepala, mata, belalai, dan gading tergambar dengan jelas.

“Situs megalitik di Desa Pulau Panggung berada di perkebunan kopi milik keluarga Ahlan yang berjarak sekitar 300 meter dari desa. Untuk menuju lokasi situs dengan menyusuri jalan yang telah dicor beton hingga sampai kebun kopi dan dilanjutkan menyusuri jalan setapak dengan pohon kopi di kanan dan kiri jalan," tuturnya.

"Setelah berjalan sekitar 50 meter benda pertama yang dijumpai adalah lumpang batu berelief atau bermotif dan dalam jarak 30 meter akan terlihat tinggalan arca manusia, berikutnya puluhan lumpang batu akan terlihat di bawah pepohonan kopi,” imbuh Mario.

Menurutnya, kondisi situs secara umum terawat dengan baik yang selalu dipelihara dan dijaga oleh seorang jurupelihara bernama Ahlan yang merupakan pegawai berstatus PNS dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VI Sumatera Selatan. Dahulu para jurupelihara merupakan pegawai Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi dengan wilayah kerja Jambi, Bengkulu, Sumsel, dan Bangka Belitung.

Sayangnya, situs-situs megalitik yang berada di Kabupaten Lahat masih banyak yang belum mempunyai jurupelihara. Hal ini harus menjadi pertimbangan dan perhatian pemerintah terutama Pemerintah Daerah. Karena bila situs megalitik tidak ada jurupeliharanya maka akan rentan kerusakan dan kehilangan.

“Mari kita jaga dan pelihara megalitik kita yang merupakan peninggalan nenek moyang kita, leluhur kita, budaya bangsa kita. Salam Lestari Budaya Indonesia,” pungkasnya.

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Diamnya 4 Institusi Negara Jadi Tanda Akun Fufufafa Milik Gibran

Minggu, 15 September 2024 | 08:14

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

Prabowo Bisa Ajukan Penghentian Wapres Gibran Setelah 20 Oktober

Minggu, 15 September 2024 | 10:26

KAHMI Kumpulan Intelektual Banci?

Sabtu, 14 September 2024 | 14:45

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

UPDATE

TPPO Masih Marak, BP2MI Gagal Jalankan Tugas

Senin, 16 September 2024 | 23:50

Megawati Ulas Perjalanan Hubungan RI-Rusia Sejak Era Bung Karno

Senin, 16 September 2024 | 23:26

Prabowo Tantang RK-Suswono Menangkan Pilgub Jakarta

Senin, 16 September 2024 | 23:03

Ingatkan Pidato Bung Karno di PBB Tahun 1960, Megawati: Hukum Internasional Jangan Jadi Alat Hegemoni

Senin, 16 September 2024 | 22:59

Bang Doel: Ngapain jadi Gubernur DKI Kalau Gak Perhatiin Persija!

Senin, 16 September 2024 | 22:48

Polisi Kejar Tersangka Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan Keliling di Sumbar

Senin, 16 September 2024 | 22:28

Pelari Sumut Nella Agustin Pecahkan Dua Rekor Lari Gawang 400 Meter

Senin, 16 September 2024 | 22:22

Pendirian Kampus St Peterburg University di Indonesia Semakin Terbuka

Senin, 16 September 2024 | 22:04

CSPS SKSG UI Siapkan Gagasan Besar untuk Prabowo yang bukan 'Omon-omon'

Senin, 16 September 2024 | 21:42

Sukses Rakerwil Jakarta, BEM KSI Serukan Pilkada Damai

Senin, 16 September 2024 | 21:36

Selengkapnya