Berita

PM Baru Yordania, Jafar Hassan/DW

Dunia

Raja Abdullah II Tunjuk Teknokrat Jadi PM Baru Yordania

SENIN, 16 SEPTEMBER 2024 | 12:54 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Raja Yordania, Abdullah II telah menerima pengunduran diri pemerintah yang dipimpin oleh Perdana Menteri Bisher al-Khasawneh setelah pemilihan legislatif pekan lalu.

Khasawneh, seorang diplomat veteran berusia 55 tahun, telah memimpin pemerintahan Yordania sejak Oktober 2020.

Raja kemudian menunjuk seorang teknokrat dan mantan menteri perencanaan yang saat ini menjabat sebagai kepala kantor raja, Jafar Hassan sebagai pengganti Khasawneh.

Sebuah pernyataan istana kerajaan pada Senin (16/9) mengatakan Raja Abdullah telah memerintahkan pemerintahan Khasawneh untuk tetap menjalankan tugasnya hingga kabinet baru selesai dibentuk.

Berdasarkan konstitusi kerajaan, perdana menteri biasanya mengundurkan diri setelah pemilihan legislatif. Rajalah yang menunjuk perdana menteri, bukan parlemen, yang memiliki kekuasaan terbatas.

Parlemen Yordania bersifat bikameral. Rakyat secara langsung memilih perwakilan untuk DPR setiap empat tahun, tetapi raja menunjuk semua 65 anggota majelis tinggi, Senat.

Mengutip laporan Al Jazeera, Front Aksi Islam (IAF) Yordania, sayap politik Ikhwanul Muslimin, berada di posisi teratas dengan memenangkan 31 dari 138 kursi di parlemen, perwakilan partai terbesar sejak 1989.

Meskipun jumlah pemilih rendah yaitu 32 persen, keberhasilan partai tersebut datang dengan para pemilih yang frustrasi tentang kesulitan ekonomi dan perang Israel di Gaza.

Yordania pada tahun 1994 menandatangani perjanjian damai dengan Israel, menjadi negara Arab kedua yang melakukannya setelah Mesir.

Sejak perang Israel di Gaza dimulai pada Oktober 2023, Yordania telah berusaha untuk berjalan di atas tali politik dengan mempertahankan hubungan diplomatik dengan Israel dan bahkan campur tangan dalam serangan balasan Iran terhadap Israel pada bulan April ketika Yordania menembak jatuh rudal saat terbang di atas wilayahnya.

Sikap ini telah membuat marah sebagian besar warga Yordania, banyak di antaranya adalah keturunan warga Palestina yang dipaksa keluar dari tanah mereka dalam Nakba dan perang tahun 1967.

Perang di Gaza juga telah memukul sektor pariwisata di Yordania, yang bergantung pada sektor tersebut untuk sekitar 14 persen dari produk domestik brutonya.

Kerajaan itu juga sangat bergantung pada bantuan asing, terutama dari Amerika Serikat dan Dana Moneter Internasional.

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Diamnya 4 Institusi Negara Jadi Tanda Akun Fufufafa Milik Gibran

Minggu, 15 September 2024 | 08:14

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

Prabowo Bisa Ajukan Penghentian Wapres Gibran Setelah 20 Oktober

Minggu, 15 September 2024 | 10:26

KAHMI Kumpulan Intelektual Banci?

Sabtu, 14 September 2024 | 14:45

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

UPDATE

TPPO Masih Marak, BP2MI Gagal Jalankan Tugas

Senin, 16 September 2024 | 23:50

Megawati Ulas Perjalanan Hubungan RI-Rusia Sejak Era Bung Karno

Senin, 16 September 2024 | 23:26

Prabowo Tantang RK-Suswono Menangkan Pilgub Jakarta

Senin, 16 September 2024 | 23:03

Ingatkan Pidato Bung Karno di PBB Tahun 1960, Megawati: Hukum Internasional Jangan Jadi Alat Hegemoni

Senin, 16 September 2024 | 22:59

Bang Doel: Ngapain jadi Gubernur DKI Kalau Gak Perhatiin Persija!

Senin, 16 September 2024 | 22:48

Polisi Kejar Tersangka Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan Keliling di Sumbar

Senin, 16 September 2024 | 22:28

Pelari Sumut Nella Agustin Pecahkan Dua Rekor Lari Gawang 400 Meter

Senin, 16 September 2024 | 22:22

Pendirian Kampus St Peterburg University di Indonesia Semakin Terbuka

Senin, 16 September 2024 | 22:04

CSPS SKSG UI Siapkan Gagasan Besar untuk Prabowo yang bukan 'Omon-omon'

Senin, 16 September 2024 | 21:42

Sukses Rakerwil Jakarta, BEM KSI Serukan Pilkada Damai

Senin, 16 September 2024 | 21:36

Selengkapnya