Kandidat oposisi Venezuela Edmundo Gonzalez Urrutia bertemu dengan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez di Istana La Moncloa di Madrid/AFP
Spanyol membantah terlibat dalam rencana pembunuhan Presiden Nicolas Maduro, seperti yang dilaporkan otoritas Venezuela pada Minggu (15/9).
Dua di antara enam warga asing yang ditangkap otoritas Venezuela atas dugaan plot pembunuhan dan pengacauan negara, berasal dari Spanyol.
Dalam sebuah pernyataan, pejabat anonim di Kementerian Luar Negeri Spanyol menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki niat apapun untuk menyebabkan kekacauan di Venezuela.
“Spanyol menyangkal dan dengan tegas menolak segala tuduhan bahwa mereka terlibat dalam operasi destabilisasi politik di Venezuela,” kata dia, seperti dimuat
AFP. Dia juga memastikan bahwa dua orang Spanyol yang ditahan Venezuela bukan bagian dari Badan Intelijen CNI Spanyol ataupun badan nasional lainnya.
"Spanyol membela solusi yang demokratis dan damai untuk situasi di Venezuela," kata sumber itu.
Menteri Dalam Negeri Venezuela Diosdado Cabello melaporkan enam warga negara asing ditahan atas dugaan merencanakan serangan terhadap Presiden Maduro dan pemerintahannya.
Dikatakan bahwa keenam orang tersebut bekerjasama dengan badan intelijen di Amerika Serikat dan Spanyol serta pemimpin oposisi Venezuela Maria Corina Machado.
Penangkapan itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Venezuela dan Amerika Serikat serta Spanyol atas pemilihan presiden yang disengketakan pada 28 Juli lalu.
Dua negara itu menolak kemenangan yang diklaim Presiden Nicolas Maduro dan menyebutnya sebagai kecurangan.