Berita

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese/The West Australian

Dunia

PM Australia Balas Sindiran Fasis Elon Musk

MINGGU, 15 SEPTEMBER 2024 | 15:00 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese buka suara setelah pemerintahannya dituduh fasis oleh miliarder pemilik platform X, Elon Musk.

Australia baru-baru ini memperkenalkan RUU pemberantasan misinformasi, mencakup kewenangan luas untuk mendenda raksasa teknologi hingga lima persen dari omzet tahunan mereka jika melanggar aturan  tersebut.

Keputusan itu memantik amarah Musk hingga mencap pemerintahan yang dipimpin PM Albanese sebagai fasis.

Merespons ejekan tersebut, PM Albanese dalam sebuah wawancara mengatakan bahwa media sosial memiliki tanggung jawab sosial, sehingga apabila Musk tidak melakukan itu maka sebutan fasis lebih layak menempel pada dirinya.

"Jika Musk tidak memahami hal itu, itu lebih mencerminkan dirinya daripada pemerintahan saya," tegas PM Australia tersebut, seperti dikutip dari AFP pada Minggu (14/9).

Perdebatan antara Musk dan pejabat Australia merupakan yang terbaru dari pertikaian lama mengenai regulasi media sosial.

Pemerintah Australia sedang menjajaki serangkaian langkah baru yang akan membuat perusahaan media sosial lebih bertanggung jawab atas konten di platform mereka, termasuk larangan pengguna anak di bawah 16 tahun.

Pengawas daring negara itu menggugat perusahaan Musk ke pengadilan awal tahun ini, dengan tuduhan gagal menghapus video sangat kejam yang memperlihatkan seorang pendeta Sydney ditikam.

Perselisihan pendiri X bukan cuma terjadi di Australia. Di Brasil, X resmi diblokir karena mengabaikan aturan pemerintah.

Bahkan, Musk yang tidak terima dengan putusan itu mengecam hakim Brasil sebagai diktator jahat yang menghalangi kebebasan berpendapat.

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

Slank sudah Kembali ke Jalan yang Benar

Sabtu, 07 September 2024 | 00:24

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

AHY Tuntaskan Ujian Doktoral dengan Nilai Hampir Sempurna

Kamis, 12 September 2024 | 17:12

Ini Kisah di Balik Fufufafa Dikaitkan dengan Gibran

Rabu, 11 September 2024 | 01:15

UPDATE

Ketum AMPI Jerry Nonaktifkan Sekjen Ahmad Andi Bahri

Minggu, 15 September 2024 | 17:50

Indonesia Gagal Bawa Gelar Juara Hongkong Open 2024

Minggu, 15 September 2024 | 17:42

Rocky Gerung Sebut Arsjad Rasjid Korban Rekayasa Kubu Anindya Bakrie

Minggu, 15 September 2024 | 17:18

Geliat UMKM Tak Maksimal, Ekonom Pesimis PON XXI Mampu Dorong Pertumbuhan Ekonomi Sumut 2024

Minggu, 15 September 2024 | 17:11

Israel Tengah Dihujani Rudal dari Arah Yaman

Minggu, 15 September 2024 | 17:00

China Berhasil Bikin Kapal Filipina Cabut dari Sabina Shoal

Minggu, 15 September 2024 | 16:43

Fenomena Fufufafa Bakal Habisi Dinasti Jokowi

Minggu, 15 September 2024 | 16:28

Keabsahan Munaslub Kadin Mulai Dipertanyakan

Minggu, 15 September 2024 | 16:28

Inggris Donasi Rp20 Miliar untuk Korban Topan Yagi di Vietnam

Minggu, 15 September 2024 | 16:23

PM Haiti Kunjungi TKP Ledakan Truk BBM Mematikan

Minggu, 15 September 2024 | 16:04

Selengkapnya