Berita

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Muti/Ist

Politik

Muhammadiyah Bicara Pemimpin Sibuk Urus Keluarga, Sindir Jokowi?

SABTU, 14 SEPTEMBER 2024 | 10:01 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Tren kepemimpinan elitis yang kehilangan empati dan simpati terhadap masyarakat kalangan bawah disorot Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Muti. 

Muti menekankan, pentingnya model kepemimpinan yang mengedepankan pelayanan atau servant leadership.

"Kita melihat ada kecenderungan pemimpin yang mereka lebih sibuk untuk mementingkan dirinya, kroninya, kelompoknya dan mengabaikan kepentingan yang lebih besar, yaitu kepentingan bangsa dan negara," ujar Muti dalam sambutannya di acara Pengajian PP Muhammadiyah, dikutip Sabtu (14/9). 

Ia menjelaskan, konsep servant leadership adalah kepemimpinan yang menempatkan pemimpin sebagai pelayan bagi masyarakat, organisasi, atau komunitas. 

"Pemimpin yang melayani adalahmereka yang mengutamakan kepentingan komunitas, organisasi, dan masyarakat yang dipimpinnya daripada kepentingan dirinya keluarganya," tegasnya.

Pernyataan ini disampaikan di tengah isu dinasti politik yang banyak dituduhkan sedang dibangun Presiden Joko Widodo jelang lengser sebagai Kepala Negara. Sejumlah praktisi dan kritikus menganggap, dinasti politik ini tercermin dengan masuknya putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai Wapres terpilih 2024-2029.

Belum lagi upaya memberi jalan putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep untuk maju di Pilkada 2024 meski berujung kandas akibat tersandung aturan syarat pencalonan kepala daerah sebagaimana UU Pilkada.

Namun demikian, paparan Muti terkait pemimpin yang sibuk mementingkan keluarga tidak dijabarkan secara jelas apakah ditujukan kepada Presiden Jokowi atau pihak lain.

Muti hanya mengajak para pemimpin untuk introspeksi dan mengutamakan kepentingan rakyat dalam setiap pengambilan keputusan, terutama di tengah berbagai tantangan yang dihadapi bangsa.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya