Berita

Seorang pria Yordania menunjukkan jarinya yang bernoda tinta setelah memberikan suaranya dalam pemilihan parlemen di tempat pemungutan suara di al-Salt dekat ibu kota Amman pada 10 September 2024/AFP

Dunia

Partai Oposisi Islam Raih Suara Terbanyak di Pemilu Yordania

KAMIS, 12 SEPTEMBER 2024 | 19:11 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Partai oposisi Islamis Front Aksi Islam (IAF) berhasil unggul atas partai dan faksi lain dalam pemungutan suara di Parlemen Kerajaan Yordania.

Mengutip AFP pada Kamis (13/9), cabang politik Ikhwanul Muslimin di Yordania itu memenangkan 31 dari 138 kursi. Ini merupakan pencapaian bersejarah karena IAF sebelumnya hanya memperoleh 10 kursi pada pemilu 2020.

"Kami senang dengan hasil ini dan dengan kepercayaan yang diberikan kepada kami oleh rakyat Yordania," kata Sekretaris Jenderal IAF Wael al-Saqqa.


Dia berjanji bahwa dengan kepemimpinan IAF, Yordania akan menjamin bantuan penuh untuk Palestina.

"Gaza, Palestina, dan Yerusalem semuanya adalah bagian dari kompas resmi dan populer di Yordania dan kami akan berupaya mempertahankannya," tegasnya.

Partai Islamis memanfaatkan kemarahan yang meningkat atas perang di Jalur Gaza. Mereka menggunakan isu ini untuk meraih banyak dukungan suara.

IAF, satu-satunya oposisi akar rumput Islamis, memuji pihak berwenang karena tidak ikut campur dalam pemilihan umum.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Independen Musa Maaytah mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa kebangkitan IAF mencerminkan pluralisme politik di Yordania.

Kursi-kursi lain di parlemen diberikan kepada perwakilan suku-suku besar Yordania, partai-partai kiri, faksi-faksi pro-pemerintah, kaum sentris, mantan anggota parlemen, dan perwira militer yang sudah pensiun.

Dua puluh tujuh perempuan memenangkan kursi di badan legislatif, menyusul reformasi tahun 2022 yang mengalokasikan lebih banyak kursi untuk mereka dan mengurangi usia minimum untuk kandidat.

Reformasi itu juga memperluas jumlah kursi dari 130 menjadi 138 dan berupaya memperkuat peran partai politik di badan legislatif.

Berdasarkan konstitusi Yordania, sebagian besar kekuasaan masih berada di tangan raja yang menunjuk pemerintahan dan dapat membubarkan parlemen.

Raja berharap partai politik yang baru lahir di bawah undang-undang baru akan membantu membuka jalan bagi pemerintahan yang muncul dari mayoritas parlemen.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya