Berita

Presiden Republik Bolivarian Venezuela, Nicolas Maduro Moros (tengah) saat menutup "Kongres Dunia Melawan Fasisme, Neo-fasisme, dan Ekspresi Serupa" di Centro de Convenciones Parque Bolívar, Caracas, Rabu petang (11/9)/RMOL

Dunia

Maduro: Debat Trump-Harris Tidak Nyambung dengan Kebutuhan Abad 21

KAMIS, 12 SEPTEMBER 2024 | 06:01 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Presiden Republik Bolivarian Venezuela, Nicolas Maduro Moros, ikut mengomentari debat pilpres Amerika Serikat antara Kamala Harris dan Donald Trump.

Menurut Maduro, debat itu membuktikan satu hal bahwa moralitas elit politik Amerika Serikat mengalami dekadensi.

Komentar ini disampaikan Maduro saat menutup "Kongres Dunia Melawan Fasisme, Neo-fasisme, dan Ekspresi Serupa" di Centro de Convenciones Parque Bolívar, Caracas, Rabu petang (11/9), atau Kamis pagi (12/9) waktu Indonesia.

Kegiatan ini diikuti ratusan peserta dari 95 negara. Diperkirakan tidak kurang dari 1.200 orang memadati ruang Kongres.

"Saya menyaksikan (debat Harris-Trump) tadi malam," ujar Maduro yang mengenakan kemeja merah muda.

Siapapun yang menyimak perdebatan itu, sebut Maduro, dapat memahami bahwa pernyataan kedua capres tidak memiliki relasi dengan kebutuhan abad ke-21.

"Tidak memiliki relasi dengan kepentingan rakyat," ujar Maduro yang didampingi Wakil Presiden Delcy Rodriguez dan Menteri Luar Negeri Yvan Gil.

Dalam debat pertama dengan Harris, Trump sempat menyinggung Venezuela.

Menurut Trump, tingkat kriminalitas di Venezuela menurun karena pelaku kriminalitas di negara itu telah pindah ke Amerika Serikat.

“Tingkat kejahatan di Venezuela menurun drastis karena mereka menangkap penjahat dari jalanan dan menyerahkan kepadanya (Harris) untuk dibawa ke negara kita," ujar Trump.

Pernyataan Trump ini sebagian benar. Tingkat kriminalitas Venezuela di tahun 2023 turun sebesar 25 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Data ini dikutip BBC dari Venezuelan Observatory of Violence. Namun tidak ada bukti, penurunan itu terjadi karena pemerintah Venezuela menangkap pelaku kriminal dan mengirimkannya ke Amerika Serikat.

Populer

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

Slank sudah Kembali ke Jalan yang Benar

Sabtu, 07 September 2024 | 00:24

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

Jemaah Suruh RK Turun dari Panggung Haul Mbah Priok

Senin, 02 September 2024 | 09:22

Ini Kisah di Balik Fufufafa Dikaitkan dengan Gibran

Rabu, 11 September 2024 | 01:15

Akun Kaskus Fufufafa yang Hina Prabowo Diduga Gibran, Grace Natalie: Dipastikan Dulu

Rabu, 04 September 2024 | 04:44

Menkominfo Jangan Lagi Bela Gibran soal Fufufafa

Rabu, 11 September 2024 | 04:03

UPDATE

Ingatkan Budi Arie, PDIP: Menkominfo Bukan Jubir Keluarga Jokowi

Kamis, 12 September 2024 | 10:08

Ikuti AS Terapkan Tarif Tambahan, Kanada Terancam Balasan China

Kamis, 12 September 2024 | 09:52

Petahana Diprediksi Kalah Telak Lawan Rudy-Seno

Kamis, 12 September 2024 | 09:52

Kemlu RI Bebaskan WNI Terancam Hukuman Mati di Arab Saudi

Kamis, 12 September 2024 | 09:45

Lebanon dan Palestina Tuntut AS Keluarkan Kuba dari Daftar Hitam

Kamis, 12 September 2024 | 09:42

Pembatasan BBM Subsidi Selamatkan APBN

Kamis, 12 September 2024 | 09:32

Wall Street Menguat Ditopang Saham Teknologi, Nasdaq Melonjak 2,2 Persen

Kamis, 12 September 2024 | 09:25

Poros Anti Fasisme Gaya Baru Didirikan, Caracas Jadi Ibukotanya

Kamis, 12 September 2024 | 09:07

Pengamat: Jokowi Panik Jelang Lengser Sampai Harus Kumpulkan Kapolda hingga Kapolres

Kamis, 12 September 2024 | 09:03

Penyanyi Legendaris Bon Jovi Selamatkan Wanita yang Hendak Bundir di Jembatan Nashville

Kamis, 12 September 2024 | 08:35

Selengkapnya