Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Inovasi Kemenperin Dorong Hilirisasi Kelapa Sawit Capai Net Zero Emission

RABU, 11 SEPTEMBER 2024 | 20:14 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong hilirisasi dan keberlanjutan industri kelapa sawit yang dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai Net Zero Emission (NZE).

Kemenperin berupaya mengembangkan industri hilir pengolahan sumber daya alam, serta menciptakan industri hijau yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Direktur Jenderal Industri Agro, Putu Juli Ardika, mengungkapkan salah satu langkah nyata yang dilakukan yaitu dengan memanfaatkan tandan kosong kelapa sawit (TKKS) untuk menghasilkan produk bernilai tambah tinggi.

Putu menjelaskan, pengolahan TKKS sebagai sumber daya industri telah menjadikan TKKS naik kelas, dari yang sebelumnya dianggap sebagai limbah, menjadi produk samping yang mempunyai nilai ekonomis yang potensial.

“Dengan teknologi enzymatic, TKKS yang semula tidak diinginkan karena dapat menjadi tempat bertumbuhnya hama penyakit kelapa sawit, dapat diolah menjadi produk industri biokimia untuk substitusi impor, termasuk untuk produksi bioetanol, asam-asam organik, dan bahan kimia bernilai tambah lainnya,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/9).

Kemenperin, dalam hal ini memperkenalkan inovasi pengelolaan biomassa sawit yang mengembangkan teknologi fraksionasi TKKS menjadi aneka prekursor bahan kimia terbarukan, yaitu glukosa, xylosa, dan lignin.

Prekursor sendiri yaitu bahan baku dasar untuk menghasilkan aneka produk kimia berbasis nabati yang menjadi kunci penumbuhan hilirisasi industri.

Kemenperin, sambung Putu telah memiliki Pilot Plant Fraksionasi TKKS berkapasitas 1 Ton biomassa per hari untuk mendukung pertumbuhan industri bioetanol, industri asam organik, dan prekursor bioplastik/ biopolimer yang bernilai tambah tinggi.

Inovasi ini disebut tidak hanya meningkatkan nilai ekonomi industri kelapa sawit, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca.

“Dengan mengolah biomassa sawit menjadi bahan baku yang berguna, kita tidak hanya menciptakan nilai tambah bagi industri kelapa sawit, tetapi juga mendukung upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, Inovasi ini sejalan dengan komitmen kita untuk menuju kebijakan industri yang berkelanjutan dan pro-lingkungan,” tuturnya.

Di sisi lain, sebagai komoditas yang berkomitmen mendukung pencapaian net zero emission pada sektor industri 2050, Roadmap Sawit Indonesia Emas 2045 juga telah dirancang dengan fokus untuk mengeliminasi emisi karbon dalam industri nasional.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya