Berita

Jika terpilih sebagai presiden Partai Demokrat Liberal yang berkuasa, Sanae Takaichi kemungkinan besar akan terpilih sebagai perdana menteri wanita pertama Jepang. Foto oleh Uichiro Kasai/Nikkei

Dunia

Anak Didik Abe jadi Calon Favorit PM Jepang

SELASA, 10 SEPTEMBER 2024 | 11:50 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dinilai punya visi bagus di bidang ekonomi, Menteri Keamanan Ekonomi Sanae Takaichi menjadi tokoh yang paling diunggulkan oleh profesional pasar saham untuk menjadi pemimpin Jepang berikutnya.

Dalam survei bulanan QUICK yang dirilis pada Senin (9/9), Takaichi memimpin jajak pendapat dengan 29 persen. 

Hal ini dipercaya karena para pelaku pasar berharap anggota Partai Demokrat Liberal itu nantinya akan menjalankan kebijakan ekonomi yang mirip dengan "Abenomics" ?" kebijakan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe.

Sementara, Takayuki Kobayashi, mantan menteri keamanan ekonomi, berada di peringkat kedua dengan 17 persen, diikuti oleh mantan Menteri Lingkungan Hidup Shinjiro Koizumi dengan 15 persen.

Anggota parlemen LDP dan anggota partai umum akan memberikan suara bulan ini untuk memilih pemimpin partai berikutnya, dengan penghitungan suara akan dilakukan pada tanggal 27 September. Pemenangnya diharapkan akan ditetapkan sebagai perdana menteri di Parlemen.

Takaichi telah berjanji untuk mengupayakan pertumbuhan ekonomi dengan mempromosikan investasi strategis di berbagai bidang yang sedang berkembang.

"Harapannya tinggi bahwa Takaichi akan melanjutkan Abenomics, yang akan menyebabkan yen terus melemah dan harga saham tinggi, dan bahwa ia akan mempromosikan dimulainya kembali pembangkit listrik tenaga nuklir, sehingga menurunkan biaya energi," kata Hidenori Suezawa, analis SMBC Nikko Securities, seperti dikutip dari Nikkei Asia, Selasa (10/9).

Pelaku pasar lainnya mengatakan bahwa seorang perdana menteri perempuan akan efektif dalam menarik perhatian khalayak domestik dan internasional yang dapat diubah oleh Jepang.

Ketika ditanya siapa yang paling mungkin menang, 78 persen mengatakan Koizumi.

Survei QUICK dilakukan pada tanggal 3-5 September di antara para pelaku pasar terutama pekerja di perusahaan sekuritas dan penasihat investasi, dengan 136 orang yang menanggapi.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya