Founder dan CEO Master Bagasi, Amir Hamzah/Ist
Master Bagasi menjadikan gastrodiplomasi alias diplomasi perut sebagai salah satu media promosi kebudayaan Indonesia di kancah internasional.
Ribuan produk terbaik dari ratusan merek Indonesia telah dibawa ke rantai pasar global di lebih dari 90 negara dunia.
Founder dan CEO Master Bagasi, Amir Hamzah mengatakan, perusahaan yang didirikannya bukan sekadar platform digital belanja online khusus diaspora Indonesia.
“Semakin banyak negara di dunia, khususnya Asia, yang melakukan gastrodiplomasi melalui makanan khas mereka. Peluang ini harus dimanfaatkan karena produk kuliner Indonesia memiliki rasa lezat yang begitu khas, tetapi sayangnya kurang begitu dikenal di dunia,” kata Hamzah dalam keterangannya, Minggu (8/9).
Hamzah menekankan banyak kuliner khas Indonesia sudah dinobatkan sebagai makanan terbaik dunia, seperti Rendang sebagai makanan terlezat, Rawon sebagai sup terenak, dan pisang goreng sebagai kudapan (snack) nomor satu di dunia.
Seluruh pencapaian tersebut tidak akan berarti bila makanan itu tidak dapat disajikan di restoran maupun rumah tangga di berbagai negara.
“Kami memiliki motto
bringing happiness into your table. Artinya, kami siap menghadirkan kebahagiaan di meja anda lewat produk-produk kuliner khas Indonesia," kata Hamzah.
Bukan hanya produk makan dan minuman saja, berbagai kerajinan tangan, fashion, hingga produk kecantikan khas Nusantara berhasil ditembus di pasar global bersama Master Bagasi.
Apalagi dengan hadirnya aplikasi Master Bagasi yang bisa diunduh gratis, inovasi digital ini bisa jadi langkah konkret gastrodiplomasi untuk Indonesia. Dengan demikian, produk Indonesia akan semakin dekat dan melekat di hati warga dunia.
“Melalui Master Bagasi, semua warga dunia khususnya Diaspora Indonesia dapat mencari, memilih dan membeli ribuan produk terbaik dari ratusan brand asli Indonesia," demikian Hamzah.