Berita

Gerai BYD/RMOL-Erin

Otomotif

Penjualan BYD di Jerman Kurang Memuaskan

SABTU, 07 SEPTEMBER 2024 | 13:58 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Produsen kendaraan listrik China BYD melaporkan hasil yang kurang memuaskan di Jerman karena hanya mampu menjual 218 mobil di negara Eropa tersebut.

Dikutip dari Nikkei Asia, Sabtu (7/9), otoritas transportasi melaporkan angka bulan Agustus turun di bawah 240 pada bulan Juli, yang berarti pangsa pasar hanya 0,1 persen di pasar mobil terbesar di Eropa.

Laporan datang setelah pekan lalu BYD mengumumkan bahwa mereka membeli distributornya di Jerman, Hedin Electric Mobility, dengan harapan dapat memperluas jaringan penjualannya di sana.

Para analis terbagi pendapat tentang apakah pembelian tersebut akan mengubah nasib BYD.

Uli Kaiser, presiden Asia-Pasifik di e.Volution, produsen kendaraan listrik rancangan khusus asal Jerman, mengatakan bahwa hal itu akan membantu dengan memberi BYD kendali yang lebih ketat.

“BYD suka terintegrasi secara vertikal. Hampir semua hal dalam produksi dilakukan di dalam negeri, jadi mereka suka melakukan penjualan sendiri,” kata Kaiser.

“Kedua, mereka tampaknya tidak yakin dengan kompetensi Hedin (yang berbasis di Swedia) di pasar Jerman," ujarnya.

Sebaliknya, yang lain menganggap BYD masih mencari pijakannya di pasar.

“Tampaknya BYD tidak memiliki strategi pemasaran yang masuk akal,” kata Ferdinand Dudenhoeffer, direktur Pusat Penelitian Otomotif di Bochum, Jerman. 

“Mereka menyadari bahwa mereka terlalu lambat, lalu melakukan kampanye individual seperti Euro 2024 dan membeli Hedin untuk membalikkan keadaan," ujarnya.

Dudenhoeffer tetap skeptis.

"Kepercayaan pada layanan purnajual merupakan masalah besar di Jerman, dan saya tidak yakin BYD akan membuat terobosan besar,” katanya.

Data bulan Agustus menunjukkan bahwa sponsor global BYD untuk kejuaraan sepak bola Eropa UEFA, Euro 2024, yang diselenggarakan di Jerman pada bulan Juli gagal mendongkrak penjualan.

Analis lain mengatakan BYD tidak hanya menderita karena kurangnya pengenalan merek, tetapi juga perlambatan keseluruhan dalam penjualan kendaraan listrik di Eropa karena kekhawatiran tentang harga yang tinggi dan kekurangan infrastruktur pengisian daya.

BYD menjual 21.721 kendaraan listrik di Eropa pada paruh pertama tahun ini, yang mencakup sekitar 2 persen dari pasar, menurut peneliti pasar otomotif Dataforce.

Produsen mobil tersebut memiliki tujuan ambisius untuk meningkatkan penjualan kendaraan listrik hingga menguasai 5 persen pasar Eropa, bahkan sebelum memulai produksi di Hungaria pada tahun 2025.

Secara keseluruhan, produsen Tiongkok hanya menjual 14.000 mobil listrik di Eropa pada bulan Juli, turun dari 23.000 pada bulan Juni, kata Dataforce. 

Penurunan ini sebagian disebabkan oleh Jerman yang tiba-tiba mengakhiri subsidi konsumen untuk menutupi lubang fiskal akhir tahun lalu, tetapi beberapa orang mengatakan strategi pemasaran BYD membingungkan.

Populer

Beredar Kabar, Anies Baswedan Besok Didaftarkan 4 Parpol ke KPU

Rabu, 28 Agustus 2024 | 18:10

Aktivis Demo di KPK, Minta Menteri Trenggono Ditangkap

Jumat, 30 Agustus 2024 | 15:17

Tenang, Peluang Anies di Pilkada Jakarta Belum Tertutup

Rabu, 28 Agustus 2024 | 11:20

Parpol Dilarang Tarik Dukungan, Peluang Anies Hampir Pupus

Kamis, 29 Agustus 2024 | 09:49

Jemaah Suruh RK Turun dari Panggung Haul Mbah Priok

Senin, 02 September 2024 | 09:22

PDIP Dikabarkan Usung Anies di Pilkada Jabar, Begini Respons Puan

Kamis, 29 Agustus 2024 | 12:56

PDIP Kejam Campakkan Anies Baswedan

Rabu, 28 Agustus 2024 | 07:04

UPDATE

Pavel Durov Janji Perbaiki Keamanan Telegram

Sabtu, 07 September 2024 | 09:55

Kacau, Baru Dilantik Anggota DPRD Ramai Gadaikan SK

Sabtu, 07 September 2024 | 09:43

Pengguna Layanan OpenAI Berbayar Capai 1 Juta Pelanggan

Sabtu, 07 September 2024 | 09:33

Emas Antam Anjlok di Akhir Pekan, Satu Gram Jadi Segini

Sabtu, 07 September 2024 | 09:21

Zulhas: Tidak Boleh Ada Produk yang Tidak Bayar Pajak

Sabtu, 07 September 2024 | 09:15

Kuliner Korea Makin Populer di Jepang, Tumbuh 50 Persen dalam 5 Tahun

Sabtu, 07 September 2024 | 08:59

Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Gianyar Bali

Sabtu, 07 September 2024 | 08:55

Wall Street Lagi-lagi Memerah, Tiga Indeks Utama Anjlok Lebih dari 1 Persen

Sabtu, 07 September 2024 | 08:52

Investor Tembus 13,6 Juta, BEI Targetkan Tumbuh 2 Juta Setiap Tahun

Sabtu, 07 September 2024 | 08:31

Minta Uang dan Keroyok Tukang Buah, Dua Pemuda Ini Dicokok Polisi

Sabtu, 07 September 2024 | 08:13

Selengkapnya