Berita

Petugas pemadam kebakaran di Seoul berlatih memadamkan api pada kendaraan listrik. (Yonhap via Kyodo)

Bisnis

Baterai Kendaraan Listrik Rawan Meledak, Korsel Siapkan Langkah Pencegahan

SABTU, 07 SEPTEMBER 2024 | 07:22 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Korea Selatan bergerak cepat untuk mengatasi berkembangnya kekhawatiran terkait kendaraan listrik (EV) dengan mensertifikasi keamanan baterai berdasarkan serangkaian peraturan yang diluncurkan pada Jumat (6/9) waktu setempat.

Langkah tersebut dilakukan setelah insiden meledaknya sebuah kendaraan listrik di garasi parkir di sebuah kompleks apartemen pada Agustus lalu, yang menyebabkan ratusan penduduk mengungsi. Diskusi ekstensif antara pemerintah dan industri otomotif diadakan setelah insiden tersebut.

Hal itu juga dilakukan setelah kebakaran di pabrik baterai litium pada bulan Juni yang menewaskan 23 pekerja.


"Kami akan menerapkan dua atau tiga lapis tindakan keselamatan untuk mencegah kebakaran sehingga masyarakat dapat merasa aman," kata Bang Ki-sun, menteri Kantor Koordinasi Kebijakan Pemerintah, seperti dikutip dari Nikkei Asia, Sabtu (7/9).

Kebakaran pada bulan Agustus diduga bermula dari baterai mobil listrik Mercedes-Benz, meskipun hasil akhir investigasi masih menunggu keputusan. 

Merujuk pada peristiwa tersebut pemerintah akan mewajibkan produsen mobil listrik dalam dan luar negeri untuk mengungkapkan pemasok baterai dan bahan yang digunakan. Pemerintah juga akan mulai mensertifikasi keamanan baterai berdasarkan sistem baru yang akan mulai berlaku pada bulan Oktober.

Pemerintah juga meminta produsen mobil listrik untuk memasang fitur di semua kendaraan yang akan memantau kondisi baterai dan mendeteksi masalah apa pun. 

Mereka juga akan berupaya untuk mengembangkan teknologi baterai solid-state, yang tidak mengandung elektrolit cair yang mudah terbakar seperti yang ditemukan dalam sel lithium-ion.

Mengingat pengisian daya yang berlebihan dapat menyebabkan baterai menjadi terlalu panas dan terbakar, pemerintah juga bermaksud memasang lebih banyak pengisi daya dengan pengontrol digital dan menetapkan target 91.000 unit pada tahun 2025 dari 20.000 unit pada tahun 2024.

Langkah-langkah tersebut juga akan memperkuat upaya pemadaman kebakaran di garasi parkir, menambah alat penyiram, alarm kebakaran, penutup mobil tahan api, dan tangki air portabel. Pemerintah juga berencana memanfaatkan teknologi militer untuk mengembangkan truk pemadam kebakaran kompak tanpa pengemudi tahun ini.

Korea Selatan, yang menjadi rumah bagi beberapa produsen EV dan baterai terkemuka di dunia seperti Hyundai Motor dan LG Energy Solution, telah memperkuat rantai pasokan dan pelatihan sumber daya manusianya untuk industri yang dianggapnya sebagai pendorong utama pertumbuhan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya