Berita

Ilustrasi/RMOL-Erin

Kesehatan

WHO: Tidak Ada Hubungan antara Penggunaan Ponsel dan Kanker Otak

KAMIS, 05 SEPTEMBER 2024 | 10:34 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Selama ini penggunaan telepon seluler kerap kali dikaitkan dengan meningkatnya risiko kanker otak. Namun stigma tersebut baru-baru ini dibantah pihak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Menurut temuan kajian yang dipublikasikan WHO pada Selasa (3/9), meskipun penggunaan teknologi nirkabel meningkat pesat, tidak terjadi peningkatan yang sepadan dalam insiden kanker otak.

Hal itu berlaku bahkan bagi orang yang melakukan panggilan telepon dalam waktu lama atau mereka yang telah menggunakan ponsel selama lebih dari satu dekade. Analisis akhir mencakup 63 studi dari tahun 1994-2022, yang dinilai oleh 11 peneliti dari 10 negara, termasuk otoritas perlindungan radiasi pemerintah Australia.


"Penelitian ini mengkaji dampak frekuensi radio, yang digunakan pada telepon seluler, TV, monitor bayi, dan radar," kata rekan penulis Mark Elwood, profesor epidemiologi kanker di Universitas Auckland, Selandia Baru, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (5/9).

"Tidak ada pertanyaan utama yang diteliti yang menunjukkan peningkatan risiko," katanya. 

Tinjauan tersebut mengamati kanker otak pada orang dewasa dan anak-anak, serta kanker kelenjar pituitari, kelenjar ludah, dan leukemia, serta risiko yang terkait dengan penggunaan telepon seluler, stasiun pangkalan, atau pemancar, serta paparan di tempat kerja. 

Jenis kanker lainnya akan dilaporkan secara terpisah.

Sebelumnya WHO dan badan kesehatan internasional lainnya mengatakan tidak ada bukti pasti tentang dampak kesehatan yang merugikan dari radiasi yang digunakan oleh ponsel, tetapi menyerukan penelitian lebih lanjut. 

Saat ini, radiasi tersebut diklasifikasikan sebagai "mungkin karsinogenik", atau kelas 2B, oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC), kategori yang digunakan ketika badan tersebut tidak dapat mengesampingkan kemungkinan adanya hubungan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya