Berita

Bank Negara Malaysia (BNM)/Net

Bawaslu

Bank Sentral Malaysia Tak Pangkas Suku Bunga Hingga 2025

SELASA, 03 SEPTEMBER 2024 | 20:20 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Bank Negara Malaysia (BNM) diprediksi akan mempertahankan suku bunga utamanya pada bulan ini dan kemungkinan tidak akan memangkasnya hingga 2025.

Berdasarkan jajak pendapat pertumbuhan ekonomi Malaysia masih sangat kuat dengan inflasi yang terkendali sehingga suku bunga diyakini tidak akan berubah hingga tahun depan.

Sebagai informasi, BNM telah berhasil menjaga inflasi di angka 2 persen, dan meningkatkan penguatan ringgit Malaysia, yang sebelumnya sempat menjadi salah satu mata uang dengan kinerja terburuk di Asia.


Kondisi ini menunjukkan bahwa bank sentral tidak akan terburu-buru dalam menurunkan suku bunganya, demi mencegah pelemahan mata uang dan peningkatan inflasi impor.

Dalam jajak pendapat yang dilakukan pada 27 Agustus-2 September, sekitar 30 ekonom memperkirakan BNM akan mempertahankan suku bunga kebijakan di angka 3 persen pada 5 September mendatang.

Median dari sampel yang lebih kecil menunjukkan bahwa suku bunga ini akan tetap pada level ini hingga setidaknya tahun 2026.

"Tidak ada alasan bagi BNM untuk mengubah suku bunga kebijakan saat ini, karena pertumbuhan berada pada tingkat yang lebih tinggi dari ekspektasi dan inflasi secara mengejutkan tidak berbahaya," kata ekonom senior ASEAN di OCBC Bank, Lavanya Venkateswaran.

Ekonomi Malaysia sendiri tercatat tumbuh sebesar 5,9 persen pada kuartal terakhir, laju tercepat dalam 18 bulan, didorong oleh pengeluaran rumah tangga, ekspor, dan investasi yang kuat.

Inflasi diperkirakan akan sedikit meningkat pada paruh kedua tahun 2024, terutama karena ketidakpastian yang terkait dengan kebijakan terbaru tentang pengurangan subsidi diesel.

"Masih ada ketidakpastian terkait waktu rasionalisasi subsidi bahan bakar lebih lanjut, dan bank mungkin akan memantau efek putaran kedua dari penghapusan subsidi diesel sebelumnya, sehingga pemotongan suku bunga akan dianggap prematur," ujar ekonom senior Asia di Pantheon Macroeconomics, Moorthy Krishnan.

Namun, bank sentral dalam pernyataannya mengatakan bahwa inflasi akan tetap terkendali meskipun ada tren peningkatan setelah pemotongan subsidi solar pada bulan Juni.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya