Berita

Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Kemenko Perekonomian Erdiriyo/RMOL

Bisnis

Kemenko Perekonomian Alami Kesulitan Dukung Ekonomi Pangan Syariah

SELASA, 03 SEPTEMBER 2024 | 16:09 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Kementerian Perekonomian mengaku mengalami kesulitan untuk mendukung ekonomi pangan syariah, lantaran adanya kebijakan yang tumpang tindih dengan kementerian yang lain.

Asisten Deputi Bidang Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Kemenko Perekonomian, Erdiriyo, menuturkan bahwa kantor Kemenko Perekonomian merupakan bagian pemerintah. Namun, komitmen untuk mendukung ekonomi pangan syariah sangat sulit.

“Kami masih belum dapat mandat,"  kata Erdiriyo di sesi pertama, Seminar International yang digagas Indef bertemakan The Sharia Economy and Finance: Policies for The Prabowo’s Government, di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Selasa (3/9).


"Jadi ini tadi merefer rekomendasinya Pak Doctor Hakam (Abdul Hakam Naja). Kalau kita melihat struktur ke next itu memang gitu. Ketuanya Bapak Presiden, Ketua Hariannya Bapak Wapres, pas direktur eksekutif itu kami enggak kenal siapa,” tambahnya.

Ia mengurai, dalam inpres 7/2017 itu telah mengamanatkan kepada Menko Perekonomian untuk melakukan koordinasi fasilitasi, sinkronisasi terhadap berbagai kebijakan dan regulasi yang berdampak luas di bidang perekonomian.

Namun kenyataannya, inpres itu tidak memandatkan langsung ke Kemenko Perekonomian yang dituangkan dalam Perpres 82/2020.

“Yang dimandatkan Dirut Eksekutif, yang itu orang - mohon maaf ya - not as obvious eselon 1. Ini kami putus koordinasinya, tidak ada amanat di dalam perpres 82/2020 kepada kami. Kalau kami melangkah kami salah karena enggak ada penugasan,” katanya.

“Kalau kami ditugasin siap,” sambungnya.

Erdiriyo menambahkan, Kemenko Perekonomian perlu berkolaborasi antara lembaga maupun kementerian untuk memberikan edukasi soal ekonomi dan keuangan syariah kepada masyarakat.

“Karena begini, kalau kita soal edukasi gimana tadi disampaikan masih sangat rendah, itu kita melibatkan kementerian pendidikan yang melibatkan banyak sekolah, Kemenag. Kalau di mahasiswa; Direktorat Jenderal Dikti, Kependidikan Islam,” tutupnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya