Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Pekerja Kena PHK Tembus 46 Ribu hingga Agustus 2024

SENIN, 02 SEPTEMBER 2024 | 22:14 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Jumlah pekerja yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia tembus 46 ribu orang sepanjang tahun ini hingga Agustus 2024. 

Data dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menunjukkan, jumlah tersebut mencapai 46.240 orang, dengan mayoritas pekerja berasal dari Jawa Tengah, terutama di sektor manufaktur padat karya.

"Pada bulan Agustus, Jawa Tengah mencatat jumlah PHK tertinggi, diikuti oleh DKI Jakarta dan Banten," ujar Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemnaker, Indah Anggoro Putri, Senin (2/9).


Di Jawa Tengah, sektor manufaktur, khususnya industri tekstil, garmen, dan alas kaki, menjadi yang paling terdampak.

Selain Jawa Tengah, DKI Jakarta juga menempati posisi kedua dengan total lebih dari 7.400 pekerja terkena PHK, sebagian besar berasal dari sektor jasa seperti restoran dan kafe.

"Kalau di DKI Jakarta kebanyakan jasa. Restoran, kafe, itu jasa banyak (yang PHK). Totalnya 7.400 lebih," ujar Indah.

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah sebelumnya mengakui adanya peningkatan jumlah pekerja yang di-PHK hingga Agustus 2024.

Kemnaker kemudian melakukan berbagai langkah mitigasi untuk mengurangi dampak PHK massal di sejumlah industri, termasuk melalui upaya mediasi.

"Kami terus melakukan mitigasi agar jangan sampai PHK itu terjadi. Jadi upaya-upaya itu kami lakukan antara manajemen dengan pekerja, itu bisa menekan terjadinya PHK," tuturnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya