Berita

Wildan Hakim/Ist

Politik

Tudingan PDIP soal Intervensi Istana Tak Terbukti

SENIN, 02 SEPTEMBER 2024 | 17:39 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Dugaan adanya intervensi dari Istana sulit dibuktikan, PDIP diyakini hanya tidak mau ambil risiko terlalu besar jika mengusung Anies Baswedan di Pilkada serentak 2024.

Menurut pengamat politik dari Motion Cipta (MC) Matrix, Wildan Hakim, dugaan adanya intervensi dari Istana atas pencalonan Anies Baswedan sebagai cakada Jakarta maupun Jawa Barat sulit dibuktikan.

"Sejauh ini, publik hanya bisa menafsirkan bahwa kartu politik Anies Baswedan dimatikan selama lima tahun ke depan," kata Wildan kepada RMOL, Senin (2/9).

Wildan menilai, pernyataan kubu PDIP yang menyebut ada campur tangan Istana agar Anies Baswedan tidak dicalonkan sebagai cagub Jakarta ataupun cagub Jawa Barat menyiratkan pesan bahwa partai berlambang banteng itu tidak mau ambil risiko.

"Risiko politik yang dihadapi PDIP kian besar bila mencalonkan Anies. Anies Baswedan ini tokoh politik yang sangat potensial untuk maju kembali sebagai capres pada 2029 nanti. PDIP belum tentu diuntungkan jika mencalonkan Anies sebagai cagub Jakarta ataupun cagub Jabar," terang Wildan

Dosen ilmu komunikasi Universitas Al Azhar Indonesia ini menilai, apabila Anies meraih kemenangan pada salah satu pilgub tersebut, umpan balik yang diterima PDIP belum tentu sebanding dengan dukungan yang telah diberikan.

"Seandainya Anies jadi gubernur di Jakarta atau di Jabar, di akhir masa jabatannya, Anies bisa saja berpaling dari PDIP dan berpindah ke parpol lain. Anies bisa jadi tak mudah ditundukkan oleh Megawati selaku Ketum PDIP. Sebab, Anies bukan kader PDIP,” jelasnya. 

“Dia hanya tokoh politik yang punya elektabilitas tinggi dan kemudian mendapat rekomendasi parpol untuk maju menjadi cagub," pungkas Wildan.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya