Berita

Anies Baswedan saat berkunjung di markas PDIP (Foto: RMOL)

Bisnis

Anies Dijegal Rupiah Dibegal

JUMAT, 30 AGUSTUS 2024 | 16:33 WIB | OLEH: ADE MULYANA

Perseteruan politik nasional terlihat masih mendominasi pemberitaan dalam sepanjang pekan ini. Usai drama kegagalan tokoh penting yang memiliki tingkat keterpilihan tertinggi maju dalam pemilihan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan kembali terjegal dalam upaya maju pemilihan Gubernur Jawa Barat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Kabar yang beredar menyebutkan, terjegalnya Anies kali ini yang tak lepas dari intervensi tangan-tangan kuat di tingkat pusat. Bila benar kabar tersebut tentu menjadi keprihatinan serius bagi demokrasi di Indonesia usai aksi besar mahasiswa beberapa waktu lalu. Terjegalnya Anies bisa menjadi cermin kebuntuan suara rakyat dalam memilih pemimpin yang diinginkan.

Sentimen dari kabar terjegalnya Anies seakan menjadi penyeiring muram bagi lemasnya pasar uang dalam 24 jam terakhir.


Pantauan rim riset RMOL menunjukkan, gerak mata uang global yang cenderung melemah signifikan dalam kurun lebih dari 24 jam terakhir. Tinjauan teknikal memang memperlihatkan peluang gerak koreksi usai melakukan serangkaian penguatan dalam beberapa hari sesi perdagangan sebelumnya.

Selain mata uang dollar Australia dan Kanada yang mendapatkan sokongan positif dari melonjaknya harga minyak dunia akibat tensi Israel-Hisbullah, seluruh mata uang utama dunia kompak melemah dalam taraf signifikan.

Mata uang Euro yang sempat menembus level psikologis barunya di kisaran 1,1200 kini telah tertebas kembali hingga sempat mencium kisaran 1,1050-an. Pola yang sama juga terjadi pada Poundsterling yang sempat mendekati level psikologis pentingnya di kisaran 1,3300, kini malah terkapar balik di kisaran 1,3100-an.

Sementara sentimen dari agenda rilis data perekonomian terkini dinilai minim, gerak koreksi mata uang utama dunia tersebut lebih terlihat sebagai terealisir nya potensi teknikal. Namun sayangnya, momentum koreksi teknikal tersebut akhirnya menjalar hingga mata uang Rupiah dalam menjalani sesi perdagangan penutupan pekan ini, Jumat 30 Agustus 2024.

Hingga sesi perdagangan sore ini berlangsung, nilai tukar Rupiah tercatat berada di kisaran Rp15.450 per Dolar AS atau melemah 0,27 persen, setelah pada sesi perdagangan hari sebelumnya secara mengesankan sempat menginjak posisi Rp15.364 per Dolar AS di titik terkuatnya. Kabar baiknya, tinjauan teknikal terkini memperlihatkan tren penguatan Rupiah yang masih solid untuk membuka lebar peluang bagi terbenamnya Dolar AS di level psikologis penting nya di kisaran Rp15.000.

Pola teknikal terkini memang sangat memungkinkan Rupiah untuk melemah di penutupan pekan ini. Dan rentang pelemahan yang terjadi juga masih dalam batas yang sangat wajar secara teknikal. Potensi gerak menguat Rupiah, dengan demikian terbegal oleh aspek teknikal. Chart berikut memperlihatkan serangkaian pola teknikal Rupiah terkini yang memperlihatkan betapa solidnya tren penguatan Rupiah:


Sumber: Reuters

Indikator MACD (moving average convergence divergence) menunjukkan masih  kukuhnya peluang Rupiah untuk menguat lebih lanjut. Pola yang terbentuk pada MACD tersebut semakin kukuh oleh indikator ATR (average true range) yang hingga sesi penutupan pekan ini berada di kisaran 90 (indikator MACD dan ATR tidak tampak pada chart di atas).

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Gunting Pita Cegah Bencana

Minggu, 30 November 2025 | 03:18

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Larangan Reklame Produk Tembakau Mengancam Industri Periklanan

Minggu, 07 Desember 2025 | 08:05

Indonesia Raih Juara 2 di MHQ Disabilitas Netra Internasional 2025

Minggu, 07 Desember 2025 | 08:03

Nasihat Ma’ruf Amin soal Kisruh PBNU

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:48

Kemenkop–Kejagung Perkuat Pengawasan Kopdes Merah Putih

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:35

China Primadona Global

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:01

UUD 1945 Amandemen Masih Jauh dari Cita-cita Demokrasi Pancasila

Minggu, 07 Desember 2025 | 06:37

Pekerja Pengolahan Tuna di Jakarta, Bali dan Sulut Masih Memprihatinkan

Minggu, 07 Desember 2025 | 06:12

Bakamla dan Indian Coast Guard Gelar Latihan Bareng di Laut Jawa

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:55

Program Edukasi YSPN Cetak Regenerasi Petani Muda

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:37

Saatnya Rakyat jadi Algojo

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:09

Selengkapnya